DESKJABAR – 18 Agustus 2022 mendatang, kasus pembunuhan di Jalan Cagak, Subang yang menewaskan ibu dan anak Tuti (55) dan Amalia (22), genap setahun.
Ya, pasalnya, peristiwa pembunuhan yang kemudian dikenal dengan istilah kasus Subang itu, pertama kali diketahui publik dan polisi, pada tanggal tersebut, yakni 18 Agustus 2021.
Sejak itu, kasus Subang menjadi perhatian publik dari dalam dan luar negeri.
Besarnya perhatian publik tersebut tak pelak membuat kepolisian bekerja ekstra keras. Tiada lain, tentu agar kasus pembunuhan itu terungkap. Terang benderang.
Dengan alasan agar kasusnya cepat terungkap, Polda Jabar bahkan menarik kasus Subang dari Polres Subang. Itu terjadi setelah Irjen Pol Suntana, jadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara Jabar.
Kapan akan terungkap? Publik berharap secepatnya. Tapi jawaban pastinya tentu kembali ada di penyidik yang saat ini masih terus melakukan penyelidikan seksama.
Laporan suami korban
Terlepas dari pertanyaan kapan tadi, DeskJabar dalam kesempatan kali ini akan mencoba mengingat-ingat kembali awal kasus itu muncul, dengan berdasarkan dokumentasi yang ada, dari sumber terpercaya.
Berdasarkan catatan yang ada, pada Rabu tanggal 18 Agustus 2021 itu, media, terutama media online dan televisi (sementara media cetak baru menurunkan beritanya tanggal 19 Agustus 2021), mendadak riuh dengan pemberitaan ibu dan anak yang ditemukan tewas dalam bagasi mobil, di Subang.
Ibu dan anak itu (alfatehah untuk kedua korban) --Tuti (55) dan Amalia (22), ditemukan di bagasi sebuah mobil mewah di halaman kediamannya, di kawasan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menjelaskan soal kasus tersebut, Kasatreskrim Polres Subang waktu itu, yakni AKP M Zulkarnaen, mengatakan bahwa yang menemukan kedua jenazah pertama kali adalah suami korban, Yosef Hidayah, ketika pulang ke rumahnya.
"Awalnya laporan dari suami korban yang melihat rumahnya dengan kondisi yang tidak wajar di TKP, kemudian di TKP ditemukan ceceran darah mulai dari dapur sampai dengan ke arah mobil itu," kata Zulkarnaen waktu itu, seperti dikutip dari Antara.
Curiga dengan ceceran darah, Yosep menelusuri ceceran darah itu dari dapur hingga ke mobil.
Saat ia mengecek ke dalam mobil, Yosep shock berat. Betapa tidak, karena ia menemukan istri dan anaknya dalam bagasi, sudah tidak bernyawa.
Yosep, menurut Zulkarnaen segera melaporkan rajapati itu ke kepolisian setempat. Polisi pun, dengan cepat bergerak menuju ke tempat kejadian perkara.
Setelah mempelajari lokasi dan darah di tubuh korban, Zulkarnaen waktu itu menyimpulkan bahwa darah pada tubuh korban masih segar.
Itu artinya, keduanya kemungkinan tewas terbunuh, tidak terlalu lama jaraknya dengan waktu ditemukan oleh Yosep Hidayah.
"Dilihat dari ceceran darah nggak lama sih, masih segar," kata Zulkarnaen.
Awalnya polisi menduga, motifnya adalah pencurian dengan pemberatan. Tetapi dugaan tersebut kemudian terhapus karena di rumah ternyata tidak ada barang atau harta dari korban yang hilang.
"Mobil juga kondisinya kunci menggantung di mobil Alphard,” kata dia.
Almarhum Tuti dan Amelia, menurut Zulkarnaen adalah korban pembunuhan. Namun mengenai motifnya, waktu itu baru akan didalami, sekaligus untuk mencari siapa pelakunya, dengan didasarkan sidik jari dan saksi-saksi. Cag. ***