MUDIK 2022: JUTAAN PEMOTOR BAK CAPUNG BERTERBANGAN di Jalur Mudik Selatan hingga Didrop ke Perkampungan Warga

28 April 2022, 17:21 WIB
Sepeda motor bak capung berterbangan di daerah Lewo, Limbangan, Garut, Jawa Barat /Deskjabar.com/Rio Kuswandi/

DESKJABAR - Arus mudik di jalur Selatan, mulai dari arah Cileunyi, Cicalengka, Nagreg hingga ke arah Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran arus pemudik masih lenglang, belum terjadi kepadatan.

Pantauan Deskjabar.com, memang sudah terlihat pemudik dari arah Barat menuju Timur, sudah ada kendaraan yang meramaikan arus mudik jalur Selatan, namun belum signifikan.

Terlihat hanya beberapa kendaraan pribadi yang melintas dari arah Barat (Bandung) menuju Timur (Tasikmalaya - Ciamis - Banjar - Pangandaran hingga menuju Jawa Tengah.

Hanya saja, bus-bus ber-plat kuning angkutan penumpang dari arah Jakarta dan Bandung yang menuju Timur (Tasikmalaya - Ciamis - Banjar - Pangandaran hingga menuju Jawa Tengah) sudah terlihat padat, meskipun kepadatannya belum parah.

Baca Juga: MUDIK 2022: H-4, Arus Mudik di Jalur Selatan Masih Begini, Arus Sebaliknya Padat Motor Bak Capung Berterbangan

Disimpulkan, arus mudik dari arah Barat menuju Timur di jalur Selatan masih lenglang alias landai.

Namun sebaliknya, kepadatan terlihat dari arus sebaliknya, dari Timur menuju Barat dari arah Tasikmalaya menuju Bandung.

Terpantau arus dipadati roda empat, baik itu angkutan umum atau kendaraan pribadi.

Namun, yang lebih kontras terlihat pada kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Pada arus sebaliknya, terlihat sepeda motor bak capung berterbangan.

Hal itu terlihat di daerah Lewo, Limbangan, Garut, Jawa Barat.

Polisi sampai merekayasa dan mengurai arus lalu lintas, menerapkan one way.

Baca Juga: PUNCAK ARUS MUDIK 2022: Inilah Prediksi dan Antisipasi Polisi Hadapi Kemacetan Mudik Lebaran 2022

Karena saking banyaknya, pemotor dari arah Timur ke Barat didrop terlebih dahulu, mengingat dari arus mudik dari arah Bandung mulai padat bus bus angkutan, meskipun kepadatannya belum signifikan.

Pemotor di drop, sampai dialihkan ke perkampungan warga di kawasan Lewo, Garut.

Terlihat, ribuan motor mengantre, menunggu dibukakan jalur oleh petugas kepolisian.

Entah, pemotor itu mau kemana. Yang jelas tujuannya macam-macam, entah itu pengendara dari arah Timur menuju arah Bandung dan Garut yang datang dari arah Tasikmaya, Ciamis dan Pangandaran.

Dan juga pemotor yang biasa lalu lalang di sekitar kawasan tersebut dan lain sebagainya.

Yang jelas, pemotor sangat padat sekali bak capung berterbangan.

"Mulai hari ini diprediksi terjadi kepadatan," kata seorang anggota polisi yang bertugas mengurai arus kendaraan, Bripka Ega, di kawasan Lewo, Garut.

Seorang polisi lainnya terlihat sibuk mengatur laju pemotor dari arah Timur yang terus berdatangan.

Pemotor pada bandel, ingin menerobos jalur meskipun penutupan jalan belum dibuka.

Tak sedikit yang memaksa menerobos, hingga berpapasan dengan bus - bus dan kendaraan besar yang datang dari arah Barat.

Polisi tersebut sampai kewalahan hingga marah kepada beberapa pengendara.

"Hey, hey, hey, motor, sabar dulu, jangan dulu bergerak, saya cabut kuncinya (kunci kontak motornya) sekarang juga," ancam seorang polisi tersebut.

Beberapa waktu kemudian, tibalah dibuka jalur untuk pemotor yang sebelumnya didrop, mengantri itu.

Pada saat jalur dibuka, ramai minta ampun masing - masing melaju, bak capung berterbangan.

Baca Juga: Seputar Mudik, Merak-Bakauheni Perlu Mendapat Perhatian Serius, Ada Potensi Bencana karena Anak Krakatau

Saat jalur dari arah Timur dibuka, giliran jalur dari arah Barat dilakukan penutupan.

Sementara itu, Pengelola Data dan Dampak Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ario Budi Wibowo mengatakan, pihak terkait sudah melakukan persiapan manakala terjadi kemacetan di kawasan jalur Selatan tersebut.

Ario mengatakan, jalur Selatan, di wilayah Nagreg - Limbangan (Garut) adalah langganan kemacetan setiap musim mudik setiap tahunnya.
Kemenhub sendiri bersama Kepolisian Polresta Bandung telah membuat skenario one way atau satu arah, bila terjadi penumpukan jalan di Jalur Nagreg dan Jalur Selatan sebagain besarnya, mulai dari Cileunyi, Cicalengka, Nagreg, Limbangan, Lewo, Malangbong hingga ke arah Ciamis, Banjar dan Tasikmalaya serta berikutnya Pangandaran hingga ke Jawa Tengah.

Selain itu, tambah Ario, pihaknya melakukan pendataan terhadap kondisi lalulintas di setiap jam yang di tentukan dalam 3 shift.

"Kita ada ngedata, tapi ada di tiga jam tertentu. Jadi jam 08.00 WIB pagi. Jam 13.00 WIB siang dan jam 01.00 WIB malam," kata Ario.

"Di saat itu kita ngedata kendaraan yang lewat ke sini untuk di laporkan ke pimpinan untuk kondisi lalu lintasnya," katanya menambahkan. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: TMC Polresta Bandung liputan

Tags

Terkini

Terpopuler