DESKJABAR – Kasus Subang terus bergulir dan hingga sehari menjelang 8 bulan usia kasus yang menelan korban Tuti (55) dan Amel (23), belum juga terungkap pelakunya.
Kabar kasus Subang terkini adalah ternyata ada saksi yang pada saat proses pengungkapan berlangsung, mereka ramai-ramai mundur dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Selain itu, ternyata pada tanggal 19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian kasus Subang, ada orang lain yakni Mr A yang juga ikut mengawasi TKP, bersama 4 saksi lainnya.
Selama perjalanan pengungkapan kasus Subang hingga akan memasuki bulan ke-8 pada Jumat 18 Maret 2022, masih banyak meninggalkan pertanyaan-pertanyaan di benak publik.
Hal itu juga dikemukakan pemerhati kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Mbak Suci.
Unek-unek Mbak Suci dikemukakan melalui kanal YouTube Misteri Mbak Suci dengan judul “HARUS DAPATKAN INFO dari PAK KADES INDRA ZAENAL ALIM ?? & L4CAK keberadaan S4KSI "A" di TKP,” yang tayang pada Kamis, 17 Maret 2022.
Menurut Mbak Suci yang sudah mengawal kasus Subang sejak awal, ada beberapa pertanyaan yang selama ini menjadi unek-unek dia dan timnya.
Unek-unek ini sebelumnya sudah dia kemukakan pula di kanal YouTube sebelumnya, mengenai aktifitas sejumlah saksi di tanggal 17 dan 18 Agustus 2021.
Kali ini Mbak Suci menyampaikan unek-uneknya tentang sejumlah pertanyaan terkait aktifitas sejumlah saksi di tanggal 19 Agustus 2021.
“Saya kembali menegaskan bahwa unek-unek ini tidak bermaksud menggiring opini atau menyudutkan seseorang, tetapi hanya unek-unek yang selama ini da di benak saya dan tim,” tuturnya.
Baca Juga: Uang Rp 400 Juta Rizky Febian dari Doni Salmanan Dipastikan Tidak Disita, Ini Alasan Bareskrim Polri
Seperti diketahui pada tanggal 19 Agustus 2021 adalah hari dimana dua korban kasus Subang yakni almarhum Tuti Suhartini dan Amel dimakamkan, setelah mereka jadikorban pembunuhan sadis kasus Subang pada 18 Agustus 2021.
Yang menjadi pertanyaan Mbak Suci dan juga publik adalah mengapa pada saat pemakaman dua korban kasus Subang itu, ada 5 saksi yang saat itu justru ada di halaman SMA 1 Jalancagak, untuk mengawasi TKP.
Siapakah Mr A yang awasi TKP
Adapun kelima saksi yang pada 19 Agustus 2021 mengawasi TKP kasus Subang di Ciseuti adalah Danu, Wahyu, Kosasih, Opik, dan Mr. A.
Dari jejak digital dari pemberitaan media, Danu memang sempat hadir di acara pemakaman jenasah Tuti dan Amel, namun hanya sebentar dan meninggalkan pemakaman.
Danu disuruh Yoris, yang juga anak dan kakak dari korban, untuk mengawasi TKP, untuk menjaga agar jangan ada orang yang masuk yang mengambil barang-barang di rumah korban tersebut.
Jejak digital juga ada keterangan Yoris yang membenarkan bahwa dirinyalah yang menyuruh Danu yang mengawasi TKP.
Baca Juga: Viral, Dua Orang Pria yang Satu Perahu Tangmo Nida Jadi Biksu, Anjas di Thailand, Ada Apa?
Yang jadi pertanyaan lainnya adalah, mengapa Wahyu, Kosasih, dan Opik, yang tidak lain adalah pekerja di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional, ikut mengawasi TKP, yang juga kantor dari yayasan tersebut.
“Kedua korban adalah notabene majikan dari ketiganya, mengapa ketiganya tidak menghadiri pemakaman almarhum Tuti dan Amel, “ papar Mbak Suci.
Bahkan, menurut Mbak Suci, di saat suasana duka akibat kasus Subang, Wahyu, Kosasih, dan Opik barengan menyatakan mundur dari Yayasan Bina Prestasi Nasional. Hal itu juga yang menjadi unek-unek di benak Mbak Suci.
Pertanyaan lain adalah siapa Mr. A yang juga ada bersama Danu, Wahyu, Kosasih, dan Opik, untuk ikut mengawasi TKP kasus Subang.
Pertanyan lain menurut Mbak Suci adalah di awal kasus Subang mengapa keluarga dan saksi lain yang terkait dengan yayasan, saling mencurigai, dan cari aman sendiri.
Bahkan, menurut Mbak Suci, di awal kasus Subang, sepertinya saksi atau keluarga dekat korban saling mencurigai satu sama lain, antara Yosef, Yoris, Danu.
“Apakah mereka juga jadi korban framing seseorang yang mencoba mengadu domba mereka,” tutur Mbak Suci.
Apakah juga Wahyu, Kosasih, dan Opik memutuskan mundur dari yayasan bareng-bareng, sebagai kekhawatiran jadi korban framing seseorang di kasus Subang tersebut.
Publik sendiri terus berharap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut segera terungkap agar kedua korban mendapatkan keadilan. ***