UPDATE: Kasus Subang, 6 Fakta Tak Jelas jadi PENYEBAB Lambatnya Pengungkapan

31 Januari 2022, 10:02 WIB
Anjas di Thailnd ungka 6 fakata masih ngambang tak ada kejelasan. /YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR- Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang atau kasus Subang, Jawa Barat sudah memasuki bulan keenam, tapi tim penyidik Polda Jabar belum menyampaikan nama siapa palakunya.

Lamanya penanganan kasus Subang dalam mengungkap dalang dibalik perampas nyawa Tuti Suhartini dan Amel Mustika Ratu, telah membuat opini publik makin liar.

"Hingga menimbulkan pro dan kontra terhadap sosok sejumlah saksi yang dihadirkan polisi dalam rentetan pemeriksaan," kata Anjas di Thailand.

Baca Juga: Kemampuan Masak Dinda Alamanda Ini yang Membedakan dengan Kontestan MasterChef Indonesia Season 9 Lainnya

Namun, menurutnya, ketika muncul pesimis dan optimis di lingkungan baik masayarakat atau netizen, harus tetap dikawal agar polisi dalam menangani kasus Subang tetap diberi kemudahan.

"Kita kawal terus dengan memantau setiap perkembangan yang terjadi," tuturnya lagi.

Seperti yang dikutip di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul PENETAPAN TSK SUBANG, 6 HAL KUAT KE ALAT BUKT1 !!, rilis 28 Januari 2022.

Yang menjadi sorotan di kanal itu, menyoal sejumlah alat bukti. Dan alat bukti tersebut oleh pihak kepolisian tidak ditindak lanjut dengan langkah konkrit berikutnya.

Alat bukti yang dimaksud adalah, tutur Anjas, ke-2 bercak merah di pakaian Yosef. Dua bercak merah yang diduga darah tersebut berada di kancing baju dan celana.

"Ini menjadi pertanyaan besar, apakah percikan tersebut berasal dari benda untuk menghabisi nyawa korban atau ada hal lain," tutur Anjas.

Kemudian, tambahnya, apakah bercak merah di baju yang dikenakan Yosef itu DNA-nya Tuti atau Amel atau milik orang lain.

"Inilah belum ada keterangan lebih lanjut dari tim penyidik. Dan tim penyidik mengatakan, pada akhir tahun lalu tidak ada alat bukti yang mengarah ke sana,"tambahnya.

Baca Juga: ORANG TUA WAJIB TAHU, Ini Dosa Orang Tua Kepada Anak Yang Dianggap Sepele, Padahal Sangat Dibenci oleh Allah

Kemudian, tuturnya lagi, apakah semua itu hanya isapan jempol belaka. Jika ini tidak segera diklarifikasi, jelasnya, akan mengikis rasa percaya diri masyarakat terhadap kepolisia secara umum.

Disebutkannya, mengenai alat bukti puntung rokok. Bahasan ini didasari dari data yang beredar di masyarakat dan memunculkan nama sosok Danu.

"Ini yang paling banyak ditemukan dan mengarah ke dia. Disebut sebut Danu ikut terlibat," tutur Anjas.

Ada banyak puntung rokok ditemukan di lokasi kejadian. Yang jadi pertanyaannya adalah, kata Anjas, apakah puntung rokok tersebut puntung rokok yang bertepatan dengan waktu kematian.

"Sekali lagi alat bukti ini semuanya tidak bisa berdiri sendiri, harus dicocokan dengan data-data lainnya,"cetus Anjas.

Namun sebelumnya, tuturnya lagi, yang pertama kali memunculkan nama Danu dengan keberadaan puntung rokok tersebut adalah salah satu TV swasta saat melakukan wawancara dengan banyak sumber.

"Disitulah awal mula kenapa puntung rokok milik Danu muncul menjadi sorotan publik," jelasnya.

Di sisi lain mengenai anjing pelacak, tambahnya, Danu mengakui sempat digong gongnya.

Baca Juga: Wajib Diketahui 5 Manfaat Buah Ini, Ucap dr Zaidul Akbar, Nomor 1 untuk Penyakit Anemia

"Ini sudah beredar dan diketahui publik, baik melalui pemberitaan di media massa atau melalui video YouTube yang viral," imbuhnya.

Selanjutnya mengenai tes alat kebohongan. Di sini ada dua orang yang mengaku dilakukan tes tersebut, yaitu Mimin dan Yosef.

Namun secara logika, jelasnya, tes kebohongan ini harusnya melibatkan saksi Danu dan Yoris.
"Karena mereka termasuk saksi dalam kasus Subang ini," tutur Anjas.

Masalah lain yang bisa mengarah ke data untuk dijadikan alat bukti adalah jejak kaki. Saat Kapolres Subang, Ibu Sumarni diwawancara media massa, ditemukan ada dua telapak kaki berbeda di lokasi kejadian.

"Menurut aku, mengenai jejak kaki kemudian sidik jari, apakah benar tidak ada yang tertinggal sedikit pun di mobil atau di tempat lain yang sifatnya sangat mendasar," ujar Anjas.

Belum lagi masalah otopsi yang sudah dua kali dilakukan oleh polisi dari tim forensik. Otopsi pertama, kata Anjas, dijelaskan oleh Ibu Sumarni bahwa waktu kematian di tanggal 17 Agustus 2021 pertama pukul 02.00 WIB.

"Selanjutnya waktu kematian kedua dengan jarak waktu 4-5 jam setelah kematian pertama,"cetusnya.

Baca Juga: LAKI-LAKI WAJIB TAHU, 10 Kebaikan Utama Yang Menjadi Tanggung Jawab Selain Menyayangi Dan Menafkahi

Kemudian dilakukan kembali otopsi yang ke dua hanya jarak waktunya dari otopsi pertama antara sebulan atau dua bulan berikutnya.

"Dari sini ada perubahan waktu kematian yang berbeda dari hasil otopsi pertama," ungkap Anjas.

Perubahan kematian tersebut, tuturnya, didasari pula dari rentetan peristiwa sebelum terjadi eksekusi korban di jam dan di waktu saat terjadi.

Kemungkinan besar, tambahnya, perubahan waktu kematian dari dokter Hastri tersebut dimundurkan. " Mungkin jam satuan atau jam dua-an ke atas untuk kematian pertama," jelas Anjas.

Terus, lanjutnya, apakah di tubuh Amel di kukunya ditemukan sesuatu benda mencurigakan.

"Ini belum ada berita atau kepastiannya terhadap penemuan-penemuan lainnya saat otopsi dilakukan,"katanya lagi.

Apakah itu tidak merujuk ke sesuatu hal, tambah Anjas, misalkan ditemukannya di tubuh Amel ada hal lain.

"Dan apakah ini sebuah kebetulan saja kalau ada nama seseorang yang ada tertinggal di situ," cetusnya.

Dikatakan, karena sudah lama otopsinya jadi sudah terkontaminasi dan sebagainya. "Itu pun mungkin saja bisa terjadi," ungkapnya.

Mengenai luka-luka di tubuh Danu seperti di kaki tambahnya, inipun ditegaskan Heri Susanto bahwa itu karena alergi.

Baca Juga: Inilah 3 Cara Membentuk Anak yang Cerdas Secara Islami, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan

Pernyataan ini hampir sama dengan yang disampaikan oleh pengacaranya Danu yaitu Achmad Taufan.

Apakah ini semua sebagai sebuah freming atau ini adalah fakta. Namun akhirnya kita sepakat bahwa kasus Subang harus segera terungkap siap dalang sebenarnya di balik pembunuh Tuti Suhartini dan Amel Mustika Ratu.

Semoga pihak Kepolsian dalam menangani kasus Subang segera mengumumkan nama dari sosok palaku dan dalang dibalik tragedi tersebut.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler