KASUS SUBANG Menurut Anjas, Segini Persen Kemiripan Wajah Sketsa Terduga Pelaku dengan Arigi dan Danu

23 Januari 2022, 11:55 WIB
dosen dari Thailand Anjas Asmara yang memberikan analisanya mengenai kemiripan dari sketsa dengan wajah Arigi dan Danu. /YouTube Anjas di Thailand

 

DESKJABAR - Diawal akhir tahun 2021, Polda Jabar telah merilis wajah terduga pelaku kasus pembunuhan Subang yang kemudian disebar ke masyarakat. Dengan disebarnya sketsa ini, diharapkan bisa segera mengungkap kasus Subang yang menghilangkan nyawa Tuti dan Amel.

Dirilisnya sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuhan Subang ini, memicu reaksi berbagai pihak. Diantaranya seorang dosen dari Thailand Anjas Asmara yang memberikan analisanya mengenai kemiripan dari sketsa dengan wajah Arigi dan Danu.

Arigi dan Danu pernah diminai keterangannya oleh polisi terkait sebagai saksi dalam kasus Subang. Arigi adalah anak tiri dari Yosef yang menikah dengan Mimin sebagai istri kedua. Sedangkan Danu adalah anak angkat dari kakaknya Tuti.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUNGKAP, Ini Nasehat yang Diberikan Yono, Ayah Danu Terhadap Nasib Anaknya

Baca Juga: UPDATE Tol Cisumdawu, Seksi 1 Segera Dioperasikan, Seksi 3 Kenapa Belum, Padahal Sudah Lulus Uji Kelayakan

Dalam analisa terbaru soal kasus pembunuhan Subang, Anjas melalui kanal Youtube Anjas di Thailand yang berjudul Arigi lebih mirip sosok sketsa dibanding Danu ? dan tayang Jumat 21 Januari 2022, Anjas membandingkan sketsa foto dengan Arigi dan Danu.

Anjas mengatakan, dilihat dari pandangan mata untuk telinga dan dagu keduanya ada kemiripian. Dan Danu yang dinilai lebih banyak memiliki kemiripan dengan foto sketsa terduga kasus Subang yang dirilis Polda Jabar pada 29 Desember 2021 itu.

Anjas pun menyebutkan kemiripan antara wajah sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan Subang dengan wajah Arigi dan Danu.

"Kalau secara pandangan mata buat aku pribadi yang dilihat dari indra penglihatan, kemiripan sketsa dengan wajah Arigi sekitar 20-40 persen sedangkan dengan Danu kemiripannya antara 30 sampai 50 persen," kata Anjas.

Baca Juga: KASUS SUBANG: DANU AKAN DITANGKAP? Sambil Menangis Danu Sungkem, Basuh dan Cium Kaki Ayah dan Ibunya

Baca Juga: Inilah 10 KALIMAT POSITIF Orang Tua untuk Anak, Nomor 9 Efeknya Luar Biasa, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

Pada kesempaan tersebut, Anjas juga pesimis jika kasus pembunuuhan Subang bisa diungkap diawal tahun 2022 seperti yang pernah dijanjikan oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana.

"Sepertinya pesimis jika kasus ini diumumkan diawal tahun pada Januari 2022, tapi pengertian awal tahun ini bulan apa, apakah Januari, Februari, Maret atau April karena ini juga masuk dalam awal tahun," katanya.

Sementara Kriminolog Yesmil Anwar menilai sketsa wajah terduga pelaku pembunuh Tuti dan Amel ini ternyata tidak memiliki nilai signifikan untuk jadi tambahan alat bukti.

Pasalnya sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan Subang yang ditunjukkan polisi hanya tampak belakang dan samping, sehingga tidak terlihat jelas.

Alhasil, masyarakat sulit mengenalinya yang berimbas polisi masih belum bisa menentukan siapa sebenarnya pelaku kasus pembunuh Tuti dan Amel ini.

Baca Juga: 10 Ucapan Ini Merupakan Dosa Orang Tua Kepada Anak, Nomor 7 Sering Diucapkan, Simak Kata Syekh Ali Jaber

Baca Juga: Terbaru, Kode Redeem FF Hari Ini, Ayo Kak Buruan Klaim, Gratis AK47, Elite Pass, M1014, Diamond Dll, Garena FF

"Biasanya kan pembuatan sketsa wajah dibuat dari depan. Nah ini sketsa dari belakang dapat dari CCTV atau dari mana itu? Jadi, bagi saya sketsanya belum punya nilai signifikan untuk dijadikan penambahan alat bukti," ujar Yesmil Anwar kepada DeskJabar.com, Jumat, 31 Desember 2021.

Sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang yang dirilis itu, terdiri atas sketsa wajah tampak samping kanan dan belakang sosok pria dengan gaya rambut oppa Korea. Laki-laki itu diperkirakan berusia sekitar 30 tahun.

Pakar kriminologi itu pun menilai upaya pengungkapan kasus pembunuhan Subang dengan dengan korban Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel, dinilai Yesmil Anwar, masih bersifat spekulatif dan belum mengarah pada bukti kongkret yang kuat.***

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler