DANU TAK BISA MENGELAK LAGI, Keceplosan Ngaku Sendiri Keterlibatannya dalam Kasus Subang: NGAKU APA?

16 Januari 2022, 10:34 WIB
Muhammad Ramdanu alias Danu (kiri) dan pengamat kriminal Anjas di Thailand (kanan). Dalam kanal Yotubenya, Anjas di Thailand membeberkan pernyataan Danu yang keceplosan dalam Kasus Subang yang membuat Danu makin dicurigai. /kolase YouTube Heri Susanto dan YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR - Ada pernyataan terbaru yang cukup mengejutkan dari Indra Zainal, Kepala Desa Jalancagak terkait kasus pembunuh ibu dana anak di Subang, Jawa Barat.

Indra Zainal yang juga masih kerabat keluarga korban pembunuh ibu dan anak di Subang, menyatakan sangat mencurigai Danu terlibat dalam kasus yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel itu.

Kecurigaan itu dipicu oleh pernyataan Muhammad Ramdanu alias Danu saat diwawancara di sebuah chanel Youtube soal peristiwa pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: ISU TERBARU KASUS SUBANG: Terungkap KELAKUAN Pelaku Mandikan Jasad Tuti + Amel Lalu Disimpan di Bagasi Alphard

Danu menceritakan kronologi pada saat dia datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 07.30 pagi pada 18 Agustus 2021 atau pada hari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi.

Dalam chanel Youtube itu Danu mengatakan pada saat datang ke TKP di hari kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang,  dia mengaku melihat ada Yosef dan sejumlah warga.

Bukan itu yang membuat Indra Zainal curiga. Namun pernyataan Danu yang mengaku datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang jam 07.30 atau di bawah jam 10.00 pagi, dia sudah bisa bilang bahwa ada jenazah Tuti dan Amel di bagasi mobil Alphard hitam.

Padahal menurut Indra Zainal, orang yang prtamakali menemukan dan melihat kedua korban pembunuh ibu dan anak di Subang berada di bagasi mobil adalah tim inafis yang nota bene datangnya ke TKP itu jam 10-an pagi atau jam 11.00.

Dengan begitu, kata Indra Zainal belum ada orang yang tahu apalagi melihat jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang Tuti dan Amel, kecuali tim inafis yang pertamakali.

Hal itu terungkap dalam segmen analisa Anjas Asmara  pada kanal Youtube Anjas di Thailand yang diunggah 15 Januari 2022 dengan judul ‘KOK BISA TAU ISI BAGASI ?? KECEPL0SAN ATAU KEBENARAN ??’.

Anjas sendiri adal seorang dosen yang bermukim di Thailand dan sejak awal terus mencermati dan mengamati  kasus pembunuh ibu dan anak di Subang 

Menurut Anjas di Thailand, Indra Zainal begitu yakin,  jika Danu datang pada jam 8.00 atau 9.00 (sesuai pengakuannya dalam wawancara di salahsatu kanal Youube) seharusnya belum tahu keberadaan jenazah Tuti dan Amel, korban pembunuh ibu dan anak di Subang karena pada waktu itu sedang menunggu tim inafis datang.

Baca Juga: HIY SERAM! Misteri Hantu Ambulance di Bandung, Tengah Malam Jalan Sendiri Tanpa Sopir, Lampu Berkedip

Dalam kanal Youtubenya, Anjas di Thailand juga menampilkan kutipan  percakapan Danu  (tidak disebutkan dengan siapa) dari kanalnya Indra Zainal begini: + Amel sama ibu udah gak ada udah meninggal Pak. - Dimana Nu? . + Di Bagasi.

“Danu tidak melihat tapi sudah tahu Bu Tuti dan Amel (ada) di bagasi. Sudah adakah tim inafis sekitaran jam ini sampai Danu sudah tahu ada Ibu Tuti dan Amel di bagasi?. Itu adalah keterangan dari chanelnya Indra Zainal”, tutur Anjas di Thailand.

Anjas juga menyoroti bagian yang membuat kubu Indra Zainal yang sekarang terdiri dari Yosef dan Yoris  sangan mencurigai Danu. Yakni pengakuan Danu masuk ke lokasi kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang pada tanggal 18 Agustus 2021.

Danu bilang sempat masuk ke dalam rumah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang karena pada saat dia datang sudah ada Yosef dan beberapa orang.

“Masuk TKP tidak lama langsung keluar. Saat keluar posisinya dengan Pak Yosef tidak jauh atau samping-sampingan. Kata warga jenazah ada di bagasi”, kata Anjas menirukan ucapan Danu.

Danu lebih mencurigakan

Anjas di Thailand mencoba menganalisa. Menurut keterangan Yosef,  Danu datang ke TKP kasus Subang sekitar pukul 07.15 WIB atau sekitar 07.30 atau di bawah jam 08.00 WIB pagi.

Kedatangan Danu itu  terpaut sangat jauh dengan kedatangan tim Inafis yang datang belakangan untuk memeriksa lokasi kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang.

Kata Anjas di Thailand, berdasarkan keterangan dari Indra Zainal, orang yang pertama kali menemukan jenazah Tuti dan Amel yang menjadi korban pembunuh ibu dan anak di Subang adalah tim Inafis. 

Baca Juga: KASUS SUBANG BIKIN MERINDING, TERUNGKAP Kenapa Pelaku Memandikan Jenazah dan Kenapa Alphard Diparkir Nyerong

Memang sebelumnya ada polisi yang sudah datang ke lokasi kejadian kasus Subang. “Namun mereka belum berani membuka apapun karena menunggu tim Inafis untuk identifikasi awal”, kata Anjas di Thailand.

Ungkap Anjas di Thailand,  Indra Zainal merasa curiga dan juga aneh. Bagaimana mungkin Danu yang datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang di bawah jam 08.00 atau jam 10.00 pagi sudah bisa mengklaim  ada warga yang bilang bahwa ada jenazah di bagasi mobil.

“Apakah ini sekedar salah ucap?. Kalaupun ini salah ucap mungkin saja ada kesalahan itu. Bahkan kalau kita lihat dari saksi yang lain misalnya Yoris, Yoris pun pernah salah ucap mengenai kunci otomatis mobil Alphard”, kata Anjas di Thailand.

Namun terlepas dari masalah salah ucap dalam kasus Subang yang pernah dilakukan oleh Yoris yang kini beda kubu dengan Danu, Anjas di Thailand mencoba melihat pokok permasalahan dari konteksnya.

Anjas mencoba netral dan menganalisa, lebih krusial mana antara kunci otomatis dengan salah ucap yang berdasarkan pandangan mata.

Menurut Anjas, yang kontra Danu dalam kasus Subang mungkin mengatakan jika Danu bukan salah ucap tapi keceplosan. Konteksnya adalah kok dia bisa mengatakan ada jenazah. 

Lalu interview Danu terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini dilakukan setelah beberapa hari sekitar 2 atau 3 hari setelah kejadian.

Tapi untuk Yoris, wawancara soal kunci otomatis Alphard yang kemudian diklarifikasinya bahwa itu tidak benar ia salah ucap, dilakukan di tanggal 18 Agustus 2021 (hari kejadian) dimana saat itu sedang banyak warga di lokasi TKP pembunuh ibu dan anak di Subang dan masih terbawa atmosfirnya.

“Jadi kalau dari dua hal salah ucap itu (saksi Danu dan Yoris), dalam hal konteksnya yang lebih mencurigakan adalah Danu. Tapi kita lihat apakah Danu akan mengklarifikasi (seperti yang dilakukan Yoris), apakah pengacara atau Danu yang mengklrifikasi?”, ujar Anjas.

Anjas mengatakan, soal salah ucap cukup menarik untuk ditunggu klarifikasinya. Apa alasan yang akan disampaikan pada klarifikasi itu. Dan salah ucap ini bukan kali pertama terjadi, ada beberapa kali terjadi salah ucap.

“Apa ini (salah ucap) hanya kebetulan atau akan menjadi salahsastu pentunjuk bagi tim penyidik”, pungkas Anjas di Thailand.

Kronologi kejadian

Sekedar mengingatkan kembali,  kasus pembunuh ibu dan anak di Subang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).

Baca Juga: KODE REDEEM FF 16 Januari 2022: AYO KLAIM Ada M1887 SG Ungu, M1014 Underground Howl, Dragon Master, Dll

Jasad Tuti (ibu) dan Amel (anak) ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu 18 Agustus 2021.

Adalah Yosef --belakangan disebut netizen sebagai Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amel, yang pertama kali curiga. Pagi itu ia datang  ke rumah korban sehabis menginap di rumah Mimin istri mudanya, mendapati rumah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amel tidak ditemukan.

Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor. Tak lama kemudian, polisi menemukan mayat kedua korban di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Polisi memastikan jika korban Tuti Suhartina dan Amalia Mustika Ratu alias Amel meninggal dunia karena ada yang membunuh.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler