KASUS SUBANG TERUPDATE, Terduga Pembunuh ibu dan anak Lebih dari Satu, Simak Analisis Empat Ahli di Sini

15 Januari 2022, 09:41 WIB
Tangkap layar polisi saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. /YouTube/Ryzan Akaleza/

DESKJABAR - Tiga hari lagi, penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel, tepat berusia 5 bulan.

Sejauh ini, tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, masih berupaya keras mengungkap terduga pelakunya, termasuk salah satunya menyebar sketsa seorang terduga dan meminta bantuan masyarakat.

Pertanyaan yang kemudian mengemuka, ada berapa orang terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang? 

Baca Juga: SAKSI KASUS SUBANG Ramai-ramai Ngaku Pernah Disumpah dengan Al-Qur'an, Heri Gunawan: Tak Bisa Jadi Alat Bukti

Meskipun sketsa terduga pembunuh kasus Subang yang dirilis Polda Jabar hanya satu, Ahli Hukum Pidana dan Acara Pidana Fakultas Hukum Unikom Bandung, Dr Musa Darwin Pane, SH, MH, yakin bahwa terduga pelaku tidak satu, tetapi beberapa orang.

"Masing-masing punya peran yang berbeda-beda sesuai tugasnya masing-masing," kata dia.

Musa Darwin Pane juga yakin tim penyidik Polda Jabar sesungguhnya sudah mengantongi dua alat bukti sehingga sudah tidak ada lagi alasan untuk tidak mengumumkan para tersangka.

Namun, Musa Darwin Pane juga menyebutkan bahwa penyidik tampaknya sudah memiliki penilaian subjektif untuk itu.

Namun, agar penilaiannya tidak dipandang subjektif dan tergesa-gesa maka penting untuk menggali segala hal yang bisa memperkuat keyakinan tim penyidik dalam menetapkan siapa-siapa tersangkanya.

"Karena patut diduga perbuatan tersebut dilakukan tidak hanya sendiri atau pelaku tunggal, tapi banyak pelaku terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut," ucapnya.

Baca Juga: MENANTI KASUS SUBANG TERUNGKAP, Sopir Angkot pun Ikut Geram, Dede: Pelakunya Seperti Sering Lihat Mayat

Pendapat serupa dilontarkan pakar hukum pidana Dr Heri Gunawan. Ia menduga otak atau dalang pembunuhan Subang ini orang dekat. Akan tetapi, sebelum orang dekat itu ditangkap, eksekutornya harus ditangkap terlebih dahulu.

"Selama eksekutornya belum bisa ditangkap maka orang dekat itu tidak bisa ditangkap," ucapnya. 

Heri Gunawan lalu mencontohkan kasus pembunuhan hakim di Medan, yang terungkap 40 hari setelah kejadian. Polisi terlebih dahulu menangkap eksekutornya baru kemudian menangkap otak kejahatan yang ternyata istrinya sendiri. 

Menurut Heri Gunawan, jauh sebelumnya, polisi sesungguhnya sudah mencurigai bahwa otak pembunuhan hakim di Medan itu adalah istrinya sendiri. Tetapi mereka memutuskan untuk menangkap eksekutornya terlebih dahulu.

Heri Gunawan sebelumnya juga mengatakan bahwa langkah tim penyidik merilis sketsa wajah menandakan bahwa terduga pelakunya adalah orang yang tidak dikenal, bukan dari kalangan keluarga, atau orang yang selama ini sering disebut-sebut di media.

Analisis Sumy Hastry dan Anjas

DeskJabar.com juga pernah memberitakan sebelumnya, pakar forensik Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti pernah menyebutkan kemungkinan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, lebih dari satu.

Baca Juga: KASUS SUBANG MEMANAS, Pengacara Danu Mau Kirim Kronologi ke Presiden, Rochman Hidayat: Korban itu Yosep-Yoris

Pernyataan Sumy Hastry tersebut terlontar saat berbincang bersama YouTuber Denny Darko di kanal Youtube Denny Darko, Sabtu, 27 November 2021.

Sumy Hastry bahkan memperkirakan, kemungkinan 1 dari 2 korban dalam kasus tersebut, yaitu Tuti Suhartini atau anaknya, Amalia Mustika Ratu, yang sebetulnya menjadi target operasi pembunuh.

"Mungkin dari dua jenasah hanya satu yang jadi target, tapi yang satu kenapa ikut meninggal padahal bukan target operasi. Mungkin dia melihat atau pelaku ingin menghilangkan jejak sehingga sekaligus mengeksekusinya," tutur Sumy Hastry.

Berdasarkan pengalaman, dr Sumy Hastry menilai kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut merupakan kasus pembunuhan berencana.

"Biasanya kalau pembunuhan berecana dilakukan oleh lebih dari satu orang. Kalau lihat jenasah 2 atau 3, saya sering hadapi kasus, biasanya pelakunya lebih dari satu, bisa ya korban melakukan perlawanan," tuturnya.

Sumy Hastry juga menegaskan sebelumnya bahwa penyidik tidak membutuhkan pengakuan, tetapi mengumpulkan minimal dua alat bukti untuk menetapkan tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Kuasa Hukum Danu Siap Bela Saksi Lain, Achmad Taufan Minta Polisi Jaga Wahyu

Staf pengajar di Thailand, Anjas juga pernah memperkirakan dalam kanal youtube Anjas di Thailand bahwa terduga pembunuh lebih dari satu.

Dalam kasus itu, ada yang berperan sebagai dalang atau otak, eksekutor, dan orang yang membantu atau mengetahui kejadian.

Analisa Anjas tersebut tayang di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul "TAMU AGUNG MALAM ITU PERSIAPKAN SEMUANYA !!" yang tayang Jumat, 3 Desember 2021.

Menurut Anjas, ada tiga saksi yang menyebutkan telah melihat 5 sosok di tanggal 17 Agustus 2021 malam dan 18 Agustus 2021 dinihari di depan rumah korban.

Lima sosok itu terdiri atas 2 pria dan 3 perempuan. Dari 5 sosok tersebut, 2 di antaranya jika menurut keterangan saksi -berdasarkan pada baju dan sebagainya- mengarah kepada korban, yaitu Tuti Suhartini dan Amel.

"Hal ini linear dengan temuan olah TKP 18 Agustus 2021, tidak ditemukan kerusakan pintu. Kemungkinan besar, tiga orang tersebut sangat dikenal kedua korban," kata Anjas.

Anjas pun menyangsikan orang yang mengenal dekat korban atau memiliki hubungan emosional, tega melakukan perbuatan seperti itu.

Baca Juga: FAKTA MENGEJUTKAN KASUS SUBANG, Amel dan Tuti Diduga Kenal Pelaku, Ini Alasan Agustinus Pohan dan Anjas

Oleh karena itu, Anjas menduga, tiga 'tamu agung' yang datang di malam hari, yang dekat dengan waktu kematian korban pertama, kemungkinan memiliki peran membantu.

"Maksudnya membantu seperti membukakan pintu, membersihkan jenazah," ucap Anjas sekaligus menegaskan bahwa semua itu adalah pendapatnya pribadi.

Masyarakat pun berharap tim penyidik Polda Jabar dapat segera mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sesuai dengan target yang dicanangkan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, yaitu pada awal tahun 2022.***

 
Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler