Tidak Ada Klaster Covid-19 Selama Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah-Sekolah di Jawa Barat

26 September 2021, 17:04 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 bagi pelajar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, belum ada klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di Jabar. /Humas Pemprov Jabar/

DESKJABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklarifikasi pemberitaan mengenai adanya klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah di Jawa Barat.

"Sementara tidak/belum ada klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah di Jawa Barat," ujarnya melalui akun Instagram dan Twitter pribadinya, Sabtu, 25 September 2021, malam.

Menurut Ridwan Kamil, definisi "klaster" itu jumlahnya banyak dan pusat penyebarannya di satu titik.

Baca Juga: Kode Redeem FF Spesial 26 September 2021, Gratis Hari Ini: Diamond Royale Voucher, Alvaro's Deluxe Bundle, Dll

Ia juga menyebutkan bahwa soal klaster Covid-19 selama PTM sudah diklarifikasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Berdasarkan penjelasan Kemendikbudristek, angka 2,8 persen satuan pendidikan itu bukanlah data klaster Covid-19, tetapi data satuan pendidikan yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular Covid-19. Sehingga, lebih dari 97 persen satuan pendidikan tidak memiliki warga sekolah yang pernah tertular Covid-19.

Kemendikbudristek juga menjelaskan bahwa data 2,8 persen belum tentu juga penularan Covid-19 terjadi di satuan pendidikan. Data tersebut didapatkan dari laporan 46.500 satuan pendidikan yang mengisi survei dari Kemendikbudristek.

Data 2,8 persen satuan pendidikan yang diberitakan itu bukanlah laporan akumulasi dari kurun waktu satu bulan terakhir, tetapi 14 bulan terakhir sejak tahun lalu, yaitu Juli 2020.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 26 September 2021 Dapat SG Ungu M1887 dan Diamond Gratis, Impian Fans Free Fire

Laporan Kemendikbudristek juga menjelaskan bahwa isu yang beredar mengenai 15.000 siswa dan 7 ribu guru positif Covid-19 berasal dari laporan yang disampaikan oleh 46.500 satuan pendidikan yang belum diverifikasi sehingga masih ditemukan kesalahan.

Misalnya, kesalahan input data yang dilakukan satuan pendidikan seperti laporan jumlah guru dan siswa positif Covid-19 lebih besar daripada jumlah total guru dan siswa pada satuan pendidikan tersebut.

Menurut Ridwan Kamil, yang terjadi, itu adalah jumlah sekolah yang melaporkan dari dulu sampai sekarang, yang warga sekolahnya pernah terpapar Covid-19, bisa di rumahnya, bisa di tempat publik non sekolah lainnya.

Ia juga menegaskan bahwa Jawa Barat juga sudah konsisten selalu tertinggi dalam penyuntikan dosis vaksin harian di Indonesia, termasuk memprioritaskan warga sekolah baik tenaga pendidikan dan siswanya.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire BELUM DIGUNAKAN 25 September 2021, Ada Emote, Elite Pass, Diamond Gratis, Dll

"Status 23 September 2021, kecepatan rata-rata vaksinasi Jawa Barat 311.011 dosis per hari. Kecepatan vaksinasi ideal untuk mencapai target vaksinasi selesai 31 Desember 2021 adalah 547.268 dosis per hari," tutur Ridwan Kamil.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Instagram/@ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler