DESKJABAR - Minat masyarakat petani dan masyarakat umum mengikuti vaksinasi massal tampak cukup tinggi di utara Karawang, Jawa Barat.
Gambaran tersebut baru dengan hanya melihat vaksinasi pada dua desa di Kecamatan Cilamaya, utara Karawang, Senin, 16 Agustus 2021, dalam sentra vaksin Silih Tulungan.
Ratusan penduduk Desa Rawagempol Wetan dan Desa Muara Baru yang kebanyakan hidup dari usaha pertanian dan perikanan, antusias mengikuti vaksinasi, termasuk petani dan nelayan.
Antusias masyarakat, termasuk petani dan nelayan, mengikuti vaksinasi bertambah, apalagi panitia memberikan sembako bagi yang sudah divaksin.
Baca Juga: Yuk Mengenal Lagi Makna dari Logo dan Tema HUT Kemerdekaan RI ke-76
Aktivitas vaksinasi petani dan nelayan, serta masyarakat umum pada dua desa itu merupakan lanjutan sentra vaksin Silih Tulungan yang digulirkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil baru-baru ini.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat melakukan pemantauan vaksinasi pada Desa Rawagempol Wetan (alokasi 750 orang) dan Desa Muara Baru (300 orang).
Sejak pagi di Desa Rawagempol Wetan, tampak masyarakat, baik petani dan masyarakat umum, ramai mendatangi tempat vaksinasi yang dilakukan pada sebuah sekolah dasar.
Kepala DTPH Jawa Barat, Dadan Hidayat menyebutkan, bahwa pemantauan dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat menindaklanjuti vaksinasi Silih Tulungan dari Gubernur Jawa Barat.
Baca Juga: Apakah Libur Kemerdekaan Diundur? Simak Penjelasannya Berdasar SKB Tiga Menteri
Mereka yang mendapat vaksinasi, adalah seluruh penduduk pada dua desa dimaksud, yang umumnya mencari nafkah sebagai petani dan nelayan.
"Khusus terhadap para petani, ini merupakan sangat penting, karena para petani adalah pejuang pangan. Dapat dibayangkan kalau banyak petani terkena Covid-19, apalagi meninggal, beresiko menganggu ketahanan pangan Jawa Barat," ujarnya.
Disebutkan, ada 2.000 jatah vaksinasi utk kalangan petani, nelayan dan pembudisaya ikan, dan UMKM.
Hanya saja, kata Dadan Hidayat, ada tantangan yaitu masih cukup banyaknya hoaks beredar soal vaksinasi ini. Misalnya tubuh menjadi demam dikabarkan merupakan dampak, padahal itu cirinya vaksin sedang bekerja.
Kepala Desa Gempolwetan, Udin Abdulgani mengatakan, berterima kasih adanya vaksinasi massal di desanya.
Sebab, katanya, desa tersebut memang membutuhkan vaksinasi, dimana sebelulmya termasuk zona hitam. Bahkan, pernah sangat banyak orang meninggal karena Covid-19
"Alhamdulillah, kini sudah menjadi zona oranye. Dengan vaksinasi massal diharapkan mempercepat pemulihan keamanan kesehatan di desa kami dari Covid-19," katanya.
Untuk membantu pekaksaan vaksinasi, para personel Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat juga membantu. Ini membuat suasana vaksinasi menjadi lebih lancar.
Sekitar pukul 10.30 WIB, panitia yang menjadi agak kebingungan, karena kehabisan blanko pendaftaran. Apalagi, alokasi jumlah sembako dikhawatirkan tak mencukupi bagi pendaftar baru.***