Pergerakan Kasus Covid-19 di Bandung, Ema Sumarna: Ini Masuk Kategori Super Waspada

15 Juni 2021, 08:14 WIB
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan situasi dan kondisi pandemi di Kota Bandung yang masuk kategori super waspada, saat meninjau kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 43 Kota Bandung, Senin, 14 Juni 2021. /Prokopim Kota Bandung/

DESKJABAR - Pergerakan angka kasus positif Covid-19 baik secara kumulatif maupun aktif membuat Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, dalam kondisi waspada tinggi. Saat ini, terdapat 1.188 penderita Covid-19 di Kota Bandung dengan adanya kenaikan 86 kasus.

Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Bandung juga sedang bergerak dalam kondisi mengkhawatirkan karena menyentuh angka 88,8 persen.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan situasi dan kondisi pandemi tersebut saat meninjau kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 43 Kota Bandung, Senin, 14 Juni 2021.

Baca Juga: Sederet Prestasi Mentereng Markis Kido, Penyelamat Muka Indonesia di Olimpiade Beijing 2008

"Ini sudah masuk kategori harus super waspada," kata Ema Sumarna menegaskan.

Menurut dia, Pemkot Bandung segera memutuskan sejumlah keputusan terkait kondisi pandemi Covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung sudah menggelar rapat dan menyiapkan beberapa masukan untuk bahan kebijakan pimpinan.

"Termasuk kita tarik lagi mengenai relaksasi, pengetatan, dan sebagainya," ucap Ema Sumarna.

Ia menjelaskan, dari angka 1.188 terkonfirmasi positif Covid-19, ada penderita yang harus dirawat, ada pula yang cukup melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Ibunda Markis Kido, Yul Asteria: Dia Sepertinya Memang Maunya (Hidup dan Mati) di Lapangan

"Ada jenisnya berat, menengah, dan ringan. Kalau ringan, kami sarankan tidak masuk ke fasilitas kesehatan. Mereka bisa melakukan isolasi mandiri," ujarnya.

Menurut dia, dua hotel yang disiapkan untuk isolasi mandiri telah penuh. Untuk itu, Pemkot Bandung tengah menegosiasikan untuk menambah satu hotel lagi.

"Karena saya khawatir juga kalau nanti ada masyarakat yang ekonominya belum beruntung, tempat tinggalnya juga tidak layak, tapi mereka terkena Covid-19. Kemudian membutuhkan tempat isoman, kita harus mengakomodasi," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan RS Darurat Covid-19 Secapa AD (Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat) di Hegarmanah, di Kota Bandung, yang tingkat keterisiannya di angka sekitar 60-70 persen. Dengan kata lain, masih ada tempat tidur.

Baca Juga: Dunia Bulu Tangkis Indonesia Berduka, Markis Kido Meninggal Dunia

Akan tetapi, RS Darurat Covid-19 Secapa AD itu pun secara umum diperuntuk kan bagi orang tanpa gejala (OTG) atau pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

"Kalau gejala berat saya pikir tidak untuk di sana, atau pun di Pusat Isolasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat," ucapnya.

Ema Sumarna juga mengatakan, Kota Bandung saat ini masih berada di zona oranye Peta Risiko Covid-19 dengan skor di angka 2,04.

"Kalau kita zoom lagi, sebetulnya masih di angka 90 persen itu zona hijau di level RT-nya. Tapi, kita bicara bukan hanya persoalan masalah zona. Yang kami perhatikan adalah masalah dinamika pandemi yang harus diwaspadai," ujarnya.

Baca Juga: Polresta Bandung Bekuk Tiga Pemalsu Dokumen, Warga Diimbau Hati-hati dan Tak Mudah Tergiur

Menurut Ema Sumarna, untuk kebijakan Work From Home (WFH) Kota Bandung yang sebelumnya 50:50, idealnya harus berubah menjadi 75 persen WFH.

"Kemarin, kami mengikuti rapat virtual dengan Pak Presiden, kalau yang zonanya sudah mulai seperti ini, idealnya WFH 75 persen," kata Ema Sumarna.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: PROKOPIM Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler