Peristiwa Bandung Lautan Api, Jejak-jejaknya Nyaris Terlupakan Zaman, SEJARAH JAWA BARAT

23 Maret 2021, 19:18 WIB
Sebuah foto yang disebutkan sebagai peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946 dini hari. /GMS koleksi Rups/Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH) Belanda

DESKJABAR – Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) yang terjadi pada 23 Maret 1946 malam sampai pagi 24 Maret 1946, menjadi salah satu catatan sejarah Jawa Barat yang penting, khususnya di Kota Bandung.

Jejak-jejak peristiwa Bandung Lautan Api terutama terdapat di bagian selatan Stasiun Kereta Api Bandung, radius Alun-Alun Bandung dan jalur sekitarnya.

Namun kini, jejak-jejak sejumlah lokasi dan bangunan di sektor selatan Kota Bandung tersebut sudah nyaris tak terlihat.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Harga Cabai Rawit Merah Makin ‘Pedas’, di Pasar Paringin Tembus Rp150.000 per Kilogram

Namun di sekitar jalur yang dahulunya sektor selatan Kota Bandung, seperti di sekitaran Alun-Alun Bandung dan sejumlah ruas jalan lainnya, ada sejumlah semacam penanda bertuliskan dahulunya merupakan stilasi semasa peristiwa Bandung Lautan Api.

Berdasarkan catatan DeskJabar dari Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH) Belanda,  bangunan-bangunan yang dahulu habis terbakar pada peristiwa Bandung Lautan Api sudah diperbaiki sekitar tahun 1948-1949, namun sebagian tak terselamatkan lalu rubuh sendirinya.

Pemadam kebakaran memadamkan api pada dua bangunan hotel dan toko di depan Stasiun Kereta Api Bandung yang terbakar pada peristiwa Bandung Lautan Api, 24 Maret 1946/Dok Nationaal Archief Belanda

Peristiwa tersebut heboh sampai ke luar negeri, misalnya sampai ke Australia dan ramai diberitakan sejumlah media setempat, yang arsipnya tersimpan di National Library of Australia.

Salah satu pemberitaan dimunculkan The Mercury dan The Courier-Mail, terbitan 26 Maret 1946, bahwa pada peristiwa pembakaran Kota Bandung yang terjadi pada Sabtu 23 Maret sampai dini hari 24 Maret 1946 tersebut, lebih dari sepertiga bagian sektor selatan Kota Bandung, telah dibakar oleh pihak Indonesia yang disebut sebagai “extremist”.

Baca Juga: INILAH 21 Titik Lokasi E Tilang di Kota Bandung: Kapolda Jabar Penerapan ETLE Sementara Di Bandung Dulu

Ada pun pembagian sektor Kota Bandung pada masa itu, batasnya adalah jalur rel kereta api. Di utara dikuasai Inggris dan Belanda, sedangkan di selatan oleh pihak Indonesia.

Disebutkan, kawasan-kawasan bangunan yang dibakar habis di sektor selatan Kota Bandung tersebut, terutama bangunan-bangunan di jalur selatan Stasiun Kereta Api Bandung, gereja, rumah, gudang, dan toko.

Kesaksian

Dalam berita itu juga disebutkan, pada saat api menyala besar saat membakar banyak bangunan di sektor selatan Kota Bandung, terdengar sejumlah ledakan ranjau darat.

Digambarkan dalam berita itu, bahwa pemandangan di Kota Bandung tampak benderang menyala api berwarna merah tajam.  

Baca Juga: Hari Ini KPK Periksa Saksi Kasus Suap Pengaturan Proyek di Indramayu di Dua Tempat, Bandung dan Cirebon

Pihak media langsung mengenali, bahwa pihak Indonesia sudah merencanakan peristiwa Bandung Lautan Api tersebut. Jejak-jejak persiapan sejumlah bahan peledak dan drum-drum bensin terlihat di jalan-jalan.

Seorang koresponden American Associated Press (AAP) memberikan kesaksian, bahwa terjadi 16 kebakaran besar di Kota Bandung pada peristiwa itu.

Melalui pengintaian menggunakan pesawat terbang, tampak sangat banyak orang-orang Bandung kemudian mengungsi jauh ke arah selatan dari Kota Bandung.

Disebutkan, bahwa peristiwa pembakaran sektor selatan Kota Bandung (peristiwa Bandung Lautan Api), protes pihak Indonesia terhadap ultimatum dari pasukan Inggris, agar tentara Indonesia meninggalkan Kota Bandung. 

Seorang juru bicara militer mengatakan, bahwa pihak Inggris dan pasukan India (sering digeneralisir disebut Gurkha) pada malam 23 Maret 1946 kemudian dapat menguasai Kota Bandung sektor selatan. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***

 

 

  

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler