Bangunan SD Babakan Jeruk Ambruk Setelah Lima Hari Retak, Akibat Hujan Lebat di Wilayah Tasikmalaya

9 Februari 2021, 11:49 WIB
Bangunan SD Babakan Jeruk ambruk setelah beberapa hari mengalami retak /Kabar Priangan/Erwin R. Widiahiri/

DESKJABAR -  Setelah mengalami retak sejak sepekan lalu, akhirnya bangunan sekolah dasar (SD) Kampung Babakan Jeruk RT 003 RW 002, Desa singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, ambruk pada Selasa 9 Februari 2021.

Ambruknya bangunan SD Babakan Jeruk, Kabupaten Tasikmalaya tersebut dibarengi dengan suara gemuruh dan getaran seperti sedang terjadi gempa.

Tidak ada korban jiwa saat bangunan SD Babakan Jeruk ambruk karena kegiatan belajar mengajar dilakukan jarak jauh selama pandemi Covid-19. Namun akibat bangunan ambruk tersebut diperkirakan mengalami kerugian materil mencapai Rp 750juta.

Baca Juga: Subsidi Listrik Februari 2021 Ada Perubahan Aturan, Cek Penjelasan dan Cara Mendapatkan Subsidinya

Bangunan SD tersebut sudah mengalami retak-retak sejak Jumat 5 Februari 2021, akibat terjadi pergerakan tanah di sekitarnya setelah hujan deras turun sejak sehari sebelumnya.

Salah seorang warga setempat tak jauh dari bangunan sekolah, Wawan (54) mengatakan, bangunan sekolah SDN Babakan Jeruk ambruk sekitar pukul 05.45 wib.

Bangunan dengan dua lantai itu roboh disebabkan pergeseran tanah yang terus bergerak.

"Sebelum ambruk di kawasan ini hujan lebat terus mengguyur sejak hari kemarin hingga dini hari. Subuh terdengar suara gemuruh dan ada getaran seperti gempa, lalu bangunan sekolah ditemukan sudah kondisi ambruk" katanya.

Baca Juga: Jalan Tol Cipali KM 122 ke Arah Jakarta Amblas dan Tak Bisa Dilewati Kendaraan

Mengutip dari Kabar Priangan dengan judul artikel “Setelah Sempat Retak akibat Pergeseran Tanah, Bangunan SD di Babakan Jeruk Akhirnya Ambruk," Danramil 1216/Cibalong Kapten Inf Endang Dudi mengatakan, pergerakan tanah yang menyebabkan bangunan sekolah dasar Babakan Jeruk tersebut diketahui oleh warga sekitar pukul 05 .45 WIB.

Endang memaparkan, setelah mendapat laporan warga, pihaknya bersama kepolisian melakukan pengecekan ke lokasi.

"Saat datang ke lokasi bangunan sudah ambruk. Kami sebelumnya juga melakukan pengecekan setelah mendapat laporan adanya sebagian dinding ruang kelas retak-retak. Pihak sekolah juga sudah diberitahukan terkait kondisi bagunan sekolah tersebut," katanya.

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2021, Ucapan Selamat dari Presiden Joko Widodo dan Sejumlah Instansi

Pada saat kejadian pergerakan tanah, kata Endang, curah hujan yang cukup deras disertai angin terjadi di wilayah Kecamatan Cibalong.

Sehingga mengakibatkan pergeseran tanah dan bangunan sekolah mengalami keretakan.

"Tidak ada korban dalam kejadian itu, sebab masa pandemi covid 19 ini murid sekolah belajar di rumah," katanya.

Diungkapkan Endang, akibat kerusakan itu kerugian materil diperkirakan Rp 750 Juta.

Baca Juga: Inilah 5 Makanan yang Dipercaya Ampuh Menghilangkan Perut Buncit

Kejadian ini sudah dilaporkan dan dikordinasikan oleh Dinas Instansi terkait untuk penanggulangannya. Pergerakan tanah juga mengancam pemukiman penduduk.

Pihaknya menghimbau kepada pihak sekolah dan memberikan arahan kepada warga masyarakat untuk lebih waspada.***Erwin R. Widiahiri/Kabar Priangan

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler