BMKG Minta Warga Sekitar agar Waspada Adanya Potensi Gempa Akibat Aktivitas Sesar Lembang

24 Januari 2021, 18:59 WIB
Ilustrasi gempa bumi. /Pixabay/Tumisu

DESKJABAR- Warga Jawa Barat, khususnya warga Bandung, Cimahi dan Lembang tidak ada salahnya untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya gempa bumi. 

Demikian diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hal tersebut dikemukakan bukan menakut-nakuti hanya saja perlu diwaspadai dan diantasipasi mengingat potensi gempa bumi dari pergerakan Sesar Lembang bisa saja terjadi.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, Sesar Lembang secara historis merilis kegempaan sekitar 500 tahun lalu. Berdasarkan data, pergerakan terjadi antara magnitudo 6,9 sampai 7,0 di tahun 1600.

Baca Juga: Produksi Kopi, Garut Mulai Mengembangkan Sebagai Komoditas Unggulan

Baca Juga: Evaluasi Thailand Open 2021, Tiga Pasangan Muda Ganda Putra Indonesia Memiliki Harapan

Baca Juga: Baduy Nol Kasus Covid-19, Ternyata Begini Cara Hidupnya

"Kita harus waspada dan berdampak di wilayah Cimahi, Lembang dan Kota Bandung, aktif terecord tahun 2010 - Tahun 2012 ada 14 event magnitude di bawah lima," ujar Teguh Rahayu dalam webinar, Minggu 24 Januari 2021.

Teguh Rahayu mengatakan, selain Sesar Lembang ada juga beberapa sesar di Jabar yang berpotensi mengalami pergerakan. Namun, hal ini disebutkannya masih belum bisa diketahui secara persis mana yang akan bergerak.

"Kita tidak bisa memprediksi sesar mana yang bergerak, semua berpotensi bergerak, aktivitas terakhir pada 1600 ada Sesar Lembang," ucapnya.

Baca Juga: Persib Menanti Kepastian, Ini Alasan Pelatih Robert Rene Albert Belum Menggelar Latihan

Baca Juga: Muncul Alergi Kulit Selama WFH? Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: Diambang Bangkrut, Kebun Binatang Bandung Sepi Pengunjung : Humas BAZOGA, Alhamdulillah!

Perairan di wilayah Jabar selatan juga berpotensi terjadi bencana alam tsunami. Ia meminta, untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan tepi pantai dapat selalu melihat prediksi cuaca.

"Kita sudah koordinasi, baik dari Pangdam III Siliwangi dan jajarannya dengan bapak Gubernur Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi tsunami di selatan Jabar," ungkapnya.

Teguh Rahayu menambahkan,  berdasarkan sejarah kegempaan dan tsunami di Jabar, gempa bumi tahun 2006 terjadi gempa bumi di Pangandaran yg menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 7 meter.

"Masyarakat tetap harus melakukan mitigasi memang harus ditingkatkan kewaspadaannya untuk Jabar bagian selatan," katanya.

Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil: Vaksinasi Sukes Ekonomi Pulih

Baca Juga: Satgas Covid-19 Ingatkan, PPKM Jawa Bali Bisa Diperpanjang Terus Jika Hasilnya Seperti Ini

Baca Juga: Ini Masukan Khabib Nurmagomedov, Sebelum Dustin Poirier Mengalahkan Conor McGregor

Sebelumya, Teguh Rahayu mengatakan bahwa ada 79 bencana alam gempa bumi terjadi di seluruh wilayah Jabar sepanjang 1- 24 Januari 2020. Kejadian gempa banyak dirasakan di Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya. Bahkan, ada yang terasa hingga Provinsi Banten.

"Tidak ada gempa besar, semua di bawah lima magnitudo gempa yang dirasakan ini berkisar empat magnitudo ke bawah," katanya.***

 
Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler