DESKJABAR – Nestapa warga Paletisna tidak hanya mereka dapatkan dari serangan-serangan brutal yang dilakukan tentara zionis Israel, mereka juga harus menghadapi hal yang sama di negara Amerika Serikat (AS) yang selama ini mengklaim sebagai negara demokratis.
Dampak konflik antara Palestina dengan Israel merembet ke Amerika Serikat. Pada Sabtu 25 November 2023, tiga pelajar asal Palestina ditembak pria bersenjata di Vermon, AS bagian timur. Akibatnya, mereka saat ini berada dalam kondisi kritis.
IsraelBaca Juga: SIKAP Pengecut dan Biadab Israel Tak berhenti, Kali Ini Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung, 12 Orang Tewas
Pemerintah Palestina melalui Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk dan meminta pihak yang berwenang di Amerika Serikat untuk menangani penembakan tersebut dan meminta pertanggungjawaban.
Sejak konflik Palestina dengan Israel, di Amerika Serikat yang selama ini mereka mengklaim sebagai negara demokratis, namun kenyataannya mereka banyak melakukan ketidakadilan. Pemerintah AS banyak melakukan pembungkaman terhadap mereka-mereka yang menggaungkan pro Palestina.
Tidak hanya itu, sejak konflik Palestina dengan Israel terjadi sejak Oktober 2023, sikap anti Islam khususnya Palestina juga terjadi. Bahkan diwarnai dengan serangan fisik yang brutal.
Tiga mahasiswa asal Palestina yang menjadi korban tembak pada Sabtu lalu di Vermon tersebut diidentifikasi sebagai Tahseen Ahmed dari Trinity College, Connecticut, Kinnan Abdel Hamid dari Haverford College di Pennsylvania, dan Hisham Awartani dari Brown University, Rhode Island, adalah lulusan Ramallah Friends School di Tepi Barat
Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika (ADC) dalam pernyataanya mengatakan bahwa ketiga mahasiswa Palestina tersebut, saat itu tengah dalam perjalanan untuk makan malam sambil mengenakan keffiyeh dan berbicara dalam bahasa Arab. Mereka ditembaki pria bersenjata di Burlington.
"Setelah meninjau informasi awal yang diberikan, kami punya alasan untuk meyakini penembakan ini terjadi karena korbannya adalah orang Arab," kata ADC dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 26 November 2023.