Selama Berada di Makkah, Jemaah Haji asal Indonesia Bisa Menggunakan Layanan Bus Shalawat, Ini Lima Rute

- 14 Juni 2022, 09:43 WIB
Ilustrasi Bus Shalawat yang akan mengantar jemaah selama berada di Makkah.
Ilustrasi Bus Shalawat yang akan mengantar jemaah selama berada di Makkah. /ANTARA/Desi Purnamawati/

 

DESKJABAR – Guna memudahkan jemaah haji selama beribadah di Makkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyediakan bus shalawat.

Bus shalawat beroperasi 24 jam yang akan mengantar jemaah dari hotel yang terletak di beberapa sektor di Makkah menuju Masjidil Haram maupun sebaliknya.

Dilansir deskjabar.com dari haji.kemenag.go.id, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Muhammad Khanif mengatakan bahwa ada 204 bus yang disediakan pada pelaksanaan haji tahun 2022.

Baca Juga: MASJID Karya Ridwan Kamil, Inilah Deretan Masjid yang Dibangun Ridwan Kamil, Fenomenal dan Megah

Bus akan dioperasikan bertahap sesuai dengan jumlah jemaah Indonesia yang sudah tiba di Makkah.

“Bus Shalawat beroperasi 24 jam. Pada posisi puncak, saat seluruh jemaah sudah di Makkah, 204 bus shalawat siap antar jemput jemaah Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram,” ujar Khanif.

Sutikno yang merupakan Kabid Transportasi memeparkan, bahwa bus shalawat melayani lima rute di Makkah sesuai dengan wilayah pemondokan jemaah.

Baca Juga: 5 Ahli Sedekah Dilempar Malaikat Ke Neraka, Ternyata ini Penyebabnya!

Dari lima rute tersebut terdapat tiga terminal, yakni Bab Ali, Syib Amir dan Jiad. Sepanjang perjalanan di setiap rute terdapat beberapa halte pemberhentian.

Adapun kelima rute tersebut adalah sebagai berikut:

Rute Mahbas Jin – Bab Ali

Sebanyak 16 bus disiapkan di rute ini untuk melayani sekitar 19.288 jemaah yang berada di enam hotel dalam wilayah Mahbas Jin. Pada rute ini bus shalawat akan berhenti di tiga halte yang telah disiapkan.

Rute ini merupakan rute bersama, bus yang melalui jalur ini dapat digunakan oleh jemaah dari negara lain.

Baca Juga: Arkana Aidan Misbach Putra Bungsu Ridwan Kamil, Pelengkap Dan Cahaya Keluarga

Bus yang berada di rute ini ditandai dengan stiker berwarna putih dengan nomor 1.

Rute Syisyah – Syib Amir

Terdapat 29 bus untuk melayani 11.428 jemaah yang menempati sembilan hotel di wilayah Syisyah. Rute ini memiliki tiga halte pemberhentian.

Bus di rute ini ditandai dengan stiker berwarna biru dengan nomor 2.

Rute Raudhah – Syib Amir

Sebanyak 53 bus yang ada di rute ini untuk melayani 21.015 jemaah yang tinggal di enam hotel di wilayah Raudhah. Terdapat lima halte pemberhentian pada rute ini.

Bus yang melayani Rute Raudhah – Syib Amir memiliki warna stiker hijau dengan nomor 3.

Rute Jarwal – Syib Amir

Untuk melayani 24.904 jemaah yang meginap di dua hotel wilayah Jarwal, rute ini menyediakan bus dengan jumlah 62. Terdapat dua halte pemberhentian di rute ini.

62 bus tersebut ditandai dengan stiker berwarna hitam dan tercantum nomor 4.

Rute Misfalah – Jiad

Rute ini melayani 17.550 jemaah yang tinggal di 13 hotel dalam wilayah Misfalah. Sebanyak tujuh halte pemberhentian yang ada di rute ini.

Rute Misfalah – Jiad ditandai oleh bus yang terdapat stiker warna coklat dengan nomor 5.

Sutikno menjelaskan bahwa bus yang digunakan berkapasitas 70 penumpang. Kelengkapan di dalam bus meliputi air conditioner (AC), tombol darurat pembuka pintu, GPS, dan alat pemecah kaca.

Kasi Transportasi Daker Makkah, Asep Subhana memaparkan penggunaan stiker yang ada di bus dimaksudkan untuk memudahkan jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute.

“Format stiker ini dibuat untuk memudahkan jemaah. Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna,” papar Asep.

Asep menuturkan waktu kedatangan bus dijadwalkan setiap 5-10 menit sekali di waktu normal.

Menjelang puncak haji akan terjadi kepadatan, namun ditargetkan bus akan tiba untuk menjemput jemaah tidak lebih dari 30 menit.

Asep juga mengimbau kepada jemaah agar tidak terjadi penumpukan penumpang, jemaah yang ingin beribadah di Masjidil Haram untuk datang lebih awal.

“Mendekati puncak haji, saat ingin shalat berjamaah di Masjidil Haram, jemaah agar datang lebih dini, jangan mendekati waktu adzan. Sehingga tidak berebut dengan jemaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” imbau Asep.

Begitupun saat kepulangan menuju hotel masing-masing, jemaah diimbau untuk meninggalkan Masjidil Haram secara bergiliran.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: haji.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah