Perang Rusia Ukraina, Roket Rusia Menghantam Kyiv Menandai Kunjungan Sekjen PBB di Ukraina

- 29 April 2022, 14:51 WIB
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina /Pixabay/Skitterphoto/

Ukraina membantah klaim penganiayaan Putin, dan mengatakan pihaknya memerangi perampasan tanah bergaya kekaisaran yang telah meratakan kota-kota Ukraina.

Memaksa lebih dari 5 juta orang melarikan diri ke luar negeri dan membunuh ribuan orang sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Baca Juga: DI TENGAH Konflik Rusia Ukraina, Zelensky Diundang Jokowi ke Bali, Putin Masih Pikir Pikir

Washington, bersama dengan sekutunya telah memberikan sanksi besar-besaran terhadap Moskow.

Washingotn berharap pasukan Ukraina tidak hanya dapat menangkis serangan Rusia di timur, tetapi juga melemahkan militernya sehingga tidak dapat lagi mengancam tetangganya.

Rusia menganggap tindakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sama saja dengan melancarkan 'perang proksi' terhadapnya, dan telah membuat sejumlah ancaman pembalasan yang tidak ditentukan minggu ini.

Seperti halnya memotong pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria pada hari Rabu, setelah mereka menolak untuk membayar dalam rubel, menandai tanggapan terberat Moskow terhadap sanksi ekonomi Barat.

Rusia telah melaporkan apa yang dikatakan sebagai serangkaian serangan Ukraina di wilayah Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, dan telah memperingatkan bahwa serangan semacam itu berisiko eskalasi yang signifikan.

Pada hari Kamis, dua ledakan besar terdengar di kota Belgorod Rusia dekat perbatasan dengan Ukraina, dua saksi mengatakan kepada Reuters. Tidak jelas apa yang menyebabkan mereka dan apakah ada korban atau kerusakan.

Ukraina belum secara langsung menerima tanggung jawab atas serangan ke arah Rusia tetapi mengatakan insiden itu adalah balasan.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah