DESKJABAR – Data resmi WHO dan Unicef yang dirilis Kamis 15 Juli 2021 menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga tertinggi dunia dengan peningkatan jumlah anak yang belum mendapatkan vaksinasi dasar.
Hal ini terjadi sebagai gangguan layanan kesehatan global akibat pandemi Covid-19.
Dalam laporan itu menyebutkan bahwa 23 juta anak kehilangan vaksin dasar melalui layanan imunisasi rutin pada tahun 2020. Jumlah ini meningkat 3,7 juta anak dibanding tahun 2019.
Peningkatan jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksin kombinasi difteri, tetanus, pertussis (DPT) WHO mengkhawatirkan munculnya kembali wabah campak.
Baca Juga: Shalat Idul Adha 1442 H di Rumah? Simak Penjelasan Wakil Ketua MUI Kota Bandung
Dari data negara dengan peningkatan terbesar pada anak yang tidak menerima dosis pertama vaksin kombinasi difteri-tetanus-pertusis (DTP-1) , Indonesia menempati posisi ketiga di bawah India dan Pakistan.
Pada tahun 2019, jumlah anak yang belum mendapatkan vaksin DPT-1 di Indonesia mencapai 472 ribu anak, dan jumlahnya meningkat ada tahun 2020 menjadi 797 ribu anak.
Data resmi yang diterbitkan oleh WHO dan Unicef itu merupakan kumpulan angka imunisasi anak komprehensif di seluruh dunia terbaru ini, angka resmi pertama yang mencerminkan gangguan layanan global akibat Covid-19.