Gedung putih juga melaporkan bahwa Biden menggunakan saluran diplomatik, militer, dan intelijen, untuk menanggapi laporan bahwa Rusia mendorong Taliban untuk menyerang pasukan AS dan sekutu di Afghanistan.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Kaum Hawa, Bandung Hijab Festival Kembali Mengisi Bulan Suci Ramadhan 2021
Laporan dugaan "bounties" muncul tahun lalu, dengan pemerintahan Trump mendapat kecaman karena tidak mengangkat masalah ini secara langsung dengan Rusia.
Gedung Putih tidak secara terbuka mengkonfirmasi laporan tersebut. "Keselamatan dan kesejahteraan personel militer AS, serta sekutu dan mitra kami, adalah prioritas mutlak AS," kata Gedung Putih, Kamis 15 April 2021.
Hubungan kedua negara super power ini akhir-akhir ini memanas setelah AS menuduh Rusia terlibat dalam upaya memanipulasi Pemilihan Presiden AS 2020.
Hubungan memanas terus berlanjut saat Rusia menangkap aktivis Alexei Navalny. Biden juga paka pekan lalu mengkritik Rusia menyusul oenumpukan militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina. ***