MUDIK Imlek di China Tercatat Sebagai Migrasi Manusia Terbesar di Dunia, Tahun Ini Terhambat Badai Salju

10 Februari 2024, 07:05 WIB
Kerumunan warga China yang akan melakukan mudik Imlek di Stasiun Kereta Api Zhengzhou Henan pada 5 Februari 2024. Mudik Imlek menjadikannya sebagai migrasi manusia terbesar di dunia. /CFP/

DESKJABAR – Tahun baru Imlek atau juga disebut Festival Musim Semi merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat China. Perayaan ini ditandai dengan berkumpulnya keluarga. Itulah yang menjadi pemicu terjadinya mudik Imlek.

Mudik Imlek tercatat sebagai migrasi mnus terbesar di dunia saat ini. Setiap menjelang Imlek, miliar warga China melakukan perjalanan mudik mereka untuk berkumpul bersama keluarga besar.

Baca Juga: CATAT!, Loket Penjualan Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Dibuka Sepekan Lagi, Simak Jadwal Lengkap Pembeliannya

Imlek tahun 2024 terasa menjadi lebih berat karena sebagian besar wilayah China didera badai salju yang menghambat perjalanan mudik Imlek. Banyak jalan yang ditutup karena tertutup salju cukup tebal yang mengakibatkan kemacetan parah.

Sementara itu mengutip dari laman news.cgtn.com, analis data terbesar China yakni China Mobile melaporkan bahwa jumlah orang yang kembali ke China tahun ini meningkat sebesar 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Migrasi Manusia Terbesar di Dunia

Mudik dalam rangka Imlek di China atau yang dikenal dengan nama chunyun, telah menjadikannya sebagai migrasi manusia terbesar di dunia saat ini.

Jumlah penumpang kereta api  di China pada tanggal 8 Februari mencapai12,9 juta orang. Hingga tanggal 9 Februari, lebih dari 170 juta orang telah naik kereta api selama periode mudik Imlek.

Menurut Kementerian Perhubungan China, dalam periode perayaan tahun baru Imlek yang akan berlangsung selama 40 hari, diperkirakan ada 9 miliar perjalanan penumpang lintas wilayah, yang merupakan rekor tertinggi.

China Mobile melaporkan, puncak arus perjalanan diperkirakan terjadi pada hari keempat perayaan tahun baru Imlek atau yang disebut Festival Musim Semi Tiongkok.

Data China Mobile juga menunjukkan rata-rata jarak perjalanan mudik Imlek masyarakat  China adalah sejauh 509 kilometer.

Terhambat Badai Salju

Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok (NMC) melaporkan  pada tanggal 28 Januari lebih dari 15 provinsi di bagian tengah dan timur China terkena dampak badai salju, hujan salju lebat, hujan beku, guntur dan kilat.

Pemerintah China telah memperbarui peringatan oranye pada hari Minggu untuk badai salju di beberapa wilayah Tiongkok, memperkirakan salju lebat akan terjadi di provinsi-provinsi termasuk Henan, Anhui, Jiangsu dan Shandong.

 Baca Juga: MOBIL Listrik China MG4 EV dan MG ZS EV Diproduki di Pabrik Cikarang, Jawa Barat, Berapakah Harganya?

Di Provinsi Hubei, hujan beku dan salju selama beberapa hari terakhir telah mengganggu penerbangan dan lalu lintas kereta api di beberapa kota, termasuk Wuhan, ibu kota provinsi dan pusat transportasi.

Di provinsi timur Anhui, lebih dari 95 stasiun tol ditutup pada Minggu pagi, karena kondisi bersalju dan beku. Di Hefei, ibu kota provinsi, pihak berwenang telah menutup tiga stasiun utama sementara mengerahkan lebih dari 300 unit mesin dan kendaraan untuk membersihkan salju.

Karena cuaca hujan dan bersalju ini bertepatan dengan puncak kesibukan perayaan tahun baru Imlek, para ahli meteorologi menyarankan agar persiapan dilakukan terlebih dahulu untuk keadaan darurat, dan keselamatan lalu lintas, operasional perkotaan, dan upaya manajemen lainnya harus diperkuat.

Selain itu, inspeksi terhadap fasilitas listrik dan komunikasi juga harus dilakukan secara teratur di daerah yang terkena dampak, kata para ahli.

China pernah mengalami bencana yang sangat parah yang berhubungan dengan cuaca selama kesibukan perjalanan mudik Imlek pada tahun 2008, yang menyebabkan lebih dari 5,8 juta penumpang terdampar dan telah mengganggu pasokan seperti air dan pasokan listrik bagi lebih dari 100 juta orang.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: CGTN News

Tags

Terkini

Terpopuler