MENGENAL Rumah Sakit Indonesia yang Megah di Gaza, Nakes Indonesia Tak Bergeming Walau Dikepung Tank Israel

21 November 2023, 06:31 WIB
Rumah Sakit Indonesia sebagai salah satu bukti dukungan Indonesia kepada Palestina. /muslim obsession/

DESKJABAR – Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina, saat ini menjadi perhatian dunia setelah tempat ini menjadi sasaran pengepungan dan penyerangan tank Israel. Namun para petugas medis atau nakes di rumah sakit tersebut tak bergeming. Mereka bertekad bertahan untuk merawat warga Gaza yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.

Kehadiran Rumah Sakit Indonesia yang cukup megah di Beit Lahiya, sebuah kota berpenduduk sekitar 90.000 orang di Gaza utara, menjadi salah satu bukti dukungan penuh rakyat dan Pemerintahan Indonesia kepada warga Palestina.

Baca Juga: SIKAP Pengecut dan Biadab Israel Tak berhenti, Kali Ini Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung, 12 Orang Tewas

Maka tidak heran, nama Indonesia dikenal sangat familiar bagi warga di Palestina. Setiap saat bantuan yang berasal dari warga Indonesia, tak surut berdatangan ke Palestina. Bantuan itu tidak hanya dalam bentuk makanan, obat-obatan, tetapi juga dalam bentuk lain termasuk pembangunan fasilitas-fasilitas penting yang dibutuhkan warga Palestina seperti rumah sakit, masjid, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Tidak hanya membangun rumah sakit, banyak juga relawan asal Indonesia yang bertugas sebagai petugas medis di Rumah Sakit Indonesia. Mereka tak bergeming untuk membantu warga Gaza meski dibawah serangan tentara biadab Israel.

Bahkan, baru-baru ini petugas medis Indonesia yag bertugas di Gaza menjadi viral, setelah seorang perawat asal Amerika Serikat Emily Callahan, yang baru-baru ini dievakuasi dari daerah kantong tersebut, mengatakan bahwa nakes di RS Indonesia merupakan orang paling luar biasa yang pernah dia temui.

Bagaimana tidak, dalam situasi di bawah serangan tentara Israel, para staf medis tetap gigih merawat pasien yang terus menerus datang ke rumah sakit. Mereka mengabaikan perintah untuk evakuasi ke selatan dan memilih tetap di utara untuk mengobati pasien.

"Saya ingin mengingatkan orang-orang bahwa mereka yang tertinggal adalah pahlawan. Mereka tahu mereka akan mati, dan mereka tetap memilih untuk tetap tinggal," kata Callahan, seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu.

5 Sikap Nakes Indonesia Atas Penyerangan Rumah Sakit

Seperti dikutip dari kantor berita Antara, baru-baru ini tenaga kesehatan Indonesia melalui Organisasi Kemanusiaan di bidang Kegawatdaruratan atau Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, menyerukan lima pernyataan sikap atas agresi Israel di Gaza, Palestina.

Baca Juga: Moncernya Karir Agus Subiyanto, Selasa 21 November 2023 Resmi Dilantik Jadi Panglima TNI

"Peristiwa penyerangan Israel kepada Rumah Sakit Al Shifa telah mencoreng wajah dunia medis, dan kita melihat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO masih lemah dan tidak mampu melakukan sesuatu yang berarti untuk menyelamatkan rumah sakit di Gaza," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul

Murad dalam doa bersama aksi solidaritas tenaga kesehatan Indonesia untuk Palestina secara daring di Jakarta, Jumat 17 November 2023, mereka menyerukan 5 pernyataan sikap :

Pertama, tenaga kesehatan Indonesia menyampaikan duka mendalam atas gugurnya warga sipil akibat agresi membabi buta Israel di Jalur Gaza, di mana serangan bertubi-tubi sejak 7 Oktober 2023 lalu telah menelan lebih dari 11.180 warga Palestina yang terbunuh.

Dari jumlah korban tersebut, lebih dari 7.700 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, sementara lebih dari 28.200 orang lainnya terluka. Tindakan tersebut adalah kejahatan genosida terburuk pada abad ini.

Kedua, tenaga kesehatan Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan yang mengakibatkan terhentinya layanan total di sejumlah rumah sakit di Gaza.

Total terdapat 22 rumah sakit dan 49 pusat kesehatan dipaksa berhenti beroperasi di Gaza akibat arogansi Israel. Serangan terhadap rumah sakit dan tenaga kesehatan adalah bentuk pelanggaran terhadap hukum internasional, sebagaimana yang dituangkan dalam Konvensi Genewa pertama pada 12 Agustus 1949 dan protokol tambahan 1977.

Ketiga, tenaga kesehatan Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi, dan komunitas kesehatan internasional untuk mengambil langkah-langkah konkret dan segera untuk menghentikan serangan Israel terhadap fasilitas dan tenaga medis di Gaza.

Baca Juga: Sembilan PTPN Melebur ke SupportingCo pada Rabu, 22 November 2023

Kemudian, memulihkan secepat mungkin layanan medis yang terhenti, sekaligus membuka akses bantuan kesehatan berupa obat-obatan dan tim medis untuk membantu korban-korban terdampak serangan Israel.

Keempat, tenaga kesehatan Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan diplomasi secara tegas di kancah internasional untuk menekan Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.

Kelima, tenaga kesehatan Indonesia mengajak rekan-rekan sejawat medis untuk memberikan bantuan terbaik, meliputi bantuan tenaga, dana, hingga doa untuk korban-korban serangan bengis Israel di Gaza.

Mengenal Rumah Sakit Indonesia

Dalam serangan yang dilakukan tank Israel ke Rumah Sakit Indonesia pada Senin 20 November 2023, sebuah peluru menghantam lantai dua Rumah Sakit Indonesia, menewaskan sedikitnya 12 orang.

Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasinya adalah bencana.

Baca Juga: Kurs Dolar Sedang Naik, Bisnis Perkebunan Teh Indonesia Tersenyum ?

“Staf Rumah Sakit Indonesia bersikeras mereka akan tinggal untuk merawat yang terluka. Ada sekitar 700 orang, termasuk staf medis dan orang yang terluka, di dalam rumah sakit,” katanya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan telah kehilangan kontak dengan tiga sukarelawan Indonesia di rumah sakit tersebut yang merupakan bagian dari kelompok yang mendirikan fasilitas tersebut pada tahun 2016 dengan pendanaan dari negara.

Marwan Abdallah, seorang pekerja medis di Rumah Sakit Indonesia, mengatakan bahwa tank-tank Israel beroperasi kurang dari 200 meter (656 kaki) dari rumah sakit, dan penembak jitu Israel terlihat di atap gedung-gedung di dekatnya.

Rumah Sakit Indonesia terletak di Beit Lahiya, sebuah kota berpenduduk sekitar 90.000 orang di Gaza utara, rumah sakit ini berdiri di atas tanah seluas 16.000 meter persegi, yang disumbangkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2011.

Pembangunan rumah sakit ini memakan biaya hampir 8 juta dolar AS, yang merupakan hasil donasi. warga negara Indonesia yang bekerja sama dengan kelompok-kelompok seperti Palang Merah Indonesia dan Perkumpulan Muhammadiyah. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Arab News Antara Aljezeera

Tags

Terkini

Terpopuler