DESKJABAR – Platfom Meta yang dulu dikenal dengan Facebook yang juga layanan WhatApps dipertanyakan kredibilitasnya oleh warga dunia. Hal ini terkait dugaan dehumanisasi yang dilakukan Meta kepada warga Palestina.
Hal ini terjadi ditengah konflik Palestina dengan Israel. Warga Palestina yang saat ini justru menjadi korban kebiadaban tentara zionis Israel, justru diberikan narasi yang buruk kepada warga Palestina yang tertindas.
Untuk itu, Koalisi Hak Digital Palestina mendesak Meta untuk mengakhiri dehumanisasi warga Palestina dan penindasan terhadap narasi online mereka.
Dalam keterangannya yang dikeluarkan Selasa 7 November 2023, Koalisi Hak Digital Palestina mengatakan, di tengah meningkatnya kekejaman yang dilakukan oleh otoritas Israel terhadap rakyat Palestina, yang ditandai dengan kekerasan tanpa henti dan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa 1949, pihaknya terpaksa mengatasi masalah dehumanisasi rakyat Palestina, terutama pada saat krisis.
Awal bulan ini, laman pemberitaan Guardian melaporkan bahwa WhatsApp (WA) menampilkan gambar senjata atau anak laki-laki yang sedang memegang senjata, saat penelusuran dengan menggunakan kata Palestina. Hal yang sama untuk penelusuran “Anak Muslim Palestina.”
Disebutkan bahwa tindakan Meta akan berdampak buruk pada hak-hak warga Palestina pengguna kebebasan berekspresi, kebebasan berkumpul, partisipasi politik, dan non-diskriminasi.
“Oleh karena itu pada kemampuan warga Palestina untuk berbagi informasi dan wawasan tentang pengalaman mereka saat hal tersebut terjadi,” tutur pernyataan tersebut.