DESKJABAR – Amerika Serikat (AS) yang selama ini mengklaim sebagai negara demokratis ternyata hanya omong kosong belaka. Itu terus berlangsung. Terkini seorang wanita yang menjadi sukarelawan di acara New York Marathon dikeluarkan gara-gara menyuarakan pro Palestina.
Omong kosong memalukan ini dilakukan mereka, padahal di acara New York Marathon tersebut berdiri stan bertuliskan “Run for Israel” yang tidak diusir sama sekali. Inilah contoh paling tidak demokratis yang ditunjukan oleh negara yang selama ini mengklaim sebagai negara paling demokratis.
Sikap AS yang diskriminatif terhadap Palestina memang sudah berlangsung bertahun-tahun. Bahkan dalam konflik Palestina dengan Zionis Israel saat ini, setiap suara pro Palestina berusaha dibungkam dengan berbagai ancaman.
Omong kosong AS terbaru diperlihatkan dalam ajang marathon yang dinilai sebagai ajang marathon bergengsi di dunia, sikap diskriminasi AS kembali diperlihatkan.
Briana Navarro adalah salah seorang sukarelawan di ajang New York Marathon yang digelar pada 5 November 2023, dikeluarkan.
Alasannya, dia melakukan hal itu untuk menyuarakan suara hatinya. Pada jaket New York City Marathon miliknya yang berwarna merah jambu, dia menempelkan dua tanda yang bertuliskan “Membom anak-anak bukanlah pembelaan diri” dan “Genosida di Gaza. AS bersalah”.
New York City Marathon, bagian dari New York Road Runners (NYRR), melintasi lima wilayah dan panjangnya lebih dari 42 km.