DESKJABAR- Mengejutkan, luka yang ditunjukkan pihak kepolisian dalam jumpa pers saat rilis akhir kasus kematian Tangmo Nida tanggal 26 April lalu, ternyata bukan luka Tangmo Nida.
Luka itu adalah luka di paha seorang wanita Inggris ketika pesta dansa di sebuah hotel pada 20 September 2019.
"Barang bukti yang ditemukan diketahui bahwa gambar luka tersebut bukan luka baling-baling seperti referensi polisi, tapi luka seorang wanita Inggris yang terkena benda tajam dalam sebuah pesta dansa," tulis Thaipbsnews, Kamis 28 April 2022.
Thaipbsnews menambahkan, situs berita Inggris The Sun, telah merilis pendapat pengamat media sosial (medsos) tentang foto yang ditampilkan kepolisian Nonthaburi.
Si pengamat menyatakan, gambar luka yang ditampilkan saat rilis akhir dan disebut sebagai luka Tangmo Nida, bukan luka akibat baling-baling.
Baca Juga: Masyarakat Protes, Hastag 'Keadilan untuk Tangmo Nida' Trending Teratas Sepanjang Hari
"Luka itu cocok dengan gambar berita seorang wanita muda di Inggris yang dalam laporan berita menyatakan bahwa ia terluka oleh benda tajam," tulisnya.
Pihak kepolisian Nonthaburi akhirnya mengelar jumpa pers terkait foto luka tersebut pada Kamis 28 April 2022.
Dan secara mengejutkan, kepolisian mengakui bahwa gambar luka yang ditampilkan dalam rilis akhir kasus kematian Tangmo Nida, bukanlah luka Tangmo Nida langsung.
Kolonel Pol Woracart Saenkham, Wakil Komandan Kantor Polisi 1, mengatakan alasan mengapa luka Tangmo Nida tak ditampilkan langsung.
Baca Juga: Kasus Kematian Tangmo Nida Dilimpahkan ke Kejaksaan, Enam Tersangka Bebas Sementara Sampai 27 Mei
Menurutnya, karena masalah hukum, luka dari mayat tidak dapat dipublikasikan. Oleh karena itu pihak kepolisian mengambil gambar luka dari luar negeri yang relevan dengan luka baling-baling.
Ia menambahkan, atas gambar itu, kepolisian meminta maaf karena menampilkan gambar yang tidak mengacu pada sumber gambar.
"Namun niat untuk membandingkan luka itu hanya untuk melihat luka berbentuk S saja," katanya.
Hal senada disampaikan Mayjen Pol Wasan Techakarakasem, Komandan Pos Polisi 1. Ia mengatakan, foto itu dimaksudkan untuk menyampaikan sifat luka sebagai huruf S saja.
"Kami meminta maaf karena tidak memberikan informasi dengan cermat atau lengkap, termasuk tidak mengutip sumber sejak awal," jelasnya.
Jadi, lanjutnya, point kuncinya adalah hanya untuk menyajikan luka berbentuk S yang disebabkan oleh baling-baling kapal.***