DESKJABAR – Simak kasus Tangmo Nida terkini. Wisapat “Sand” Manomairat ingin kembali hidup normal. Ia mengaku banyak menerima pesan menghina dirinya setiap hari.
Semenjak terlibat kasus Tangmo Nida, kehidupan Sand tak lagi seperti dulu yang penuh ketenangan dan kedamaian.
Dalam kasus Tangmo Nida, Sand merupakan salah satu dari lima orang di speedboat yang menyaksikan jatuhnya artis tersebut ke Sungai Chao Phraya yang diduga menjadi penyebab kematiannya.
Kesaksian Sand di kasus Tangmo Nida ini adalah, dia mengatakan mendiang artis tersebut jatuh dari ujung speedboat saat akan buang air kecil.
Namun dari beberapa CCTV yang dijadikan barang bukti tragedi ini, tidak ada yang menunjukkan bayangan seseorang jatuh dari ujung speedboat yang mereka kendarai.
Tentu saja banyak pihak yang akhirnya meragukan kesaksian Lady Boy tersebut dan menghujat dirinya.
Seperti dikutip deskjabar.com dari thairat.co.th, Sand mengatakan dia lelah dengan semua ini dan ingin hidupnya kembali normal seperti dulu, sebelum adanya tragedi ini.
Hal itu dikatakannya saat lapor diri ke kantor kepolisian Muang, Nonthaburi pada hari ini, Minggu, 17 April 2022.
Ini merupakan lapor diri kedua Sand terkait pemeriksaan kasus kematian sang artis di Sungai Chao Phraya.
Ia berharap pada saat kasus ini ditutup oleh penyidik Nonthaburi pada 22 April 2022 mendatang, ia bisa kembali hidup tenang.
Ia sendiri seharusnya ditahan di kantor polisi terkait dengan pasal kelalaian yang dilakukannya sehingga menyebabkan kematian Tangmo Nida.
Namun karena membayar uang jaminan sebesar kurang lebih Rp 100 juta, Sand diizinkan untuk tetap berada di rumahnya dan harus melakukan lapor diri secara rutin.
Lady Boy Thailand ini tiba di kantor kepolisian Nonthaburi pada pukul pukul 13.00 waktu Bangkok menggunakan mobil Alpahard putih, nomor registrasi 5566, Bangkok.
Ketika melihat sekelompok wartawan, ia mengangkat tangannya untuk menyapa. Ia terlihat tersenyum dan tidak nampak stress.
Setelah lapor diri, Sand yang didampingi pengacaranya Mr. Pornsak Wipasarpanon memberikan wawancara kepada wartawan.
Pada kesempatan itu awak media menanyakan perihat foto Tangmo Nida di atas speedboat yang beredar di jagat maya.
Netizen menilai foto nampak belakang itu bukanlah foto asli. Karena tidak mirip dengan mendiang artis tersebut sama sekali.
Baca Juga: TWIBBON Nuzulul Quran 2022, Cocok Dipasang di Facebook, Instagram, WhatsApp, Jelang 17 Ramadhan
Sosok seseorang dalam foto yang memakai baju seperti yang dipakai Tangmo di hari kematiannya, nampak lebih berotot.
Bahkan warna kulit wanita dalam foto itupun sedikit lebih gelap dari kulit mendiang artis kelahiran 13 September 1984 tersebut.
Dalam kesempatan itu, Sand menegaskan bahwa wanita dalam foto itu adalah asli Tangmo Nida, karena dia sendiri yang mengambil gambarnya.
Karena dia melihat itu indah, dia mengambil foto seperti itu. Dia juga telah mengirim foto ini ke polisi dan semua temannya.
Dia juga masih pada kesaksian awalnya bahwa saat itu mendiang artis ini ingin buang air kecil di ujung speedboat dan terjatuh.
Baca Juga: Setelah THR, ASN/PNS Juga Akan Mendapat Gaji Ke-13, Catat Ini Waktu Pembayaran dan Besarannya
Lady Boy itu mengatakan setiap hari ada saja pesan yang dikirim untuk menghina dia di kotak masuknya.
“Saya ingin memberitahu orang-orang itu untuk berhenti bertingkah seperti ini,” tutur Sand.
Pengacaranya, Mr.Pornsak mengatakan hari ini dia telah meminta perpanjangan periode pelaporan tujuh hari menjadi 12 hari, seperti Por dan Robert.
Sesuai dengan syarat dan ketentuan jaminan waktu berikutnya, kliennya itu akan datang kembali untuk lapor diri pada 26 April 2022, pukul 15:30 waktu Bangkok.
Kasus Tangmo Nida mendapat atensi dari seluruh lapisan masyarakat di Thailand, mulai dari masyarakat awam, praktisi hukum, hingga politisi.
Dan pengungkapan kematian tragis artis ini tak hanya dinanti publik Thailand, tapi juga oleh masyarakat dunia.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Warga Ciseuti Doa Bersama Pulangnya Dapat Minyak Goreng, Pembunuhan Jalancagak
Sistem penegakkan hukum di negara dengan julukan Gajah Putih itu dipertaruhkan dalam mengungkap kematian artis dengan nama lengkap Pataratida Patcharawirapong tersebut.
Jika tak bisa mengungkap dengan tepat kematian sang artis, maka akan menjadi raport merah bagi penegakkan hukum Thailand.***