MENGGILA, Wabah Covid-19 di Shanghai, LOCKDOWN Tak Berhasil Membendung Penyebarannya!

6 April 2022, 11:03 WIB
Ilustrasi, wabah Covid-19 di Shanghai China terus menggila /Tangkapan layar Pixabay/TheDigitalArtist

DESKJABAR - Wabah Covid-19 di kota metropolitan terbesar di China, Shanghai, tetap "menggila". Penguncian atau lockdown yang diberlakukan untuk membatasi sekitar 26 juta orang di rumah mereka, tak berhasil membendung penyebarannya.

Kondisi mengkhawatirkan di Shanghai itu diakui Direktur kelompok kerja Shanghai untuk pengendalian epidemi, Gu Honghui, seperti dikutip media pemerintah, beberapa jam lalu.

Ia menegaskan, wabah di kota itu "masih berjalan pada tingkat tinggi." “Situasinya sangat suram,” kata Gu.

Baca Juga: KASUS TANGMO NIDA TERBARU, Hebatnya Gatick, Hebohkan Kejaksaan dan Didampingi Banyak Politisi

Untuk mengatasi persoalan itu, China telah mengirim lebih dari 10.000 petugas kesehatan dari seluruh negeri, termasuk 2.000 dari militer. Mereka terus melakukan pengujian terhadap penduduk secara massal, yang beberapa di antaranya telah dikurung selama berminggu-minggu.

Menurut sejumlah sumber resmi, Shanghai mencatat 13.354 kasus lagi pada Senin lalu - sebagian besar tanpa gejala.

Ini membuat total terinfeksi lebih dari 73.000 sejak gelombang infeksi terbaru dimulai bulan lalu.

Untungnya, tidak ada kematian yang dianggap berasal dari wabah yang didorong oleh varian Omicron BA 2, yang jauh lebih menular tetapi juga kurang mematikan daripada jenis delta sebelumnya.

Baca Juga: Jika KASUS SUBANG TIDAK TERUNGKAP, Anjas : Bisa Muncul Hukum Mistis, Menguak Pembunuhan Jalancagak

Angka tersebut, bisa dipastikan terus bertambah karena dalam dua atau tiga hari mendatang.

Diketahui, tingkat vaksinasi China sebenarnya tinggi, berkisar sekitar 90%.

Hanya masalahnya, vaksin virus yang diproduksi di dalam negeri dianggap lebih lemah daripada vaksin mRNA seperti yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna yang digunakan di luar negeri, serta di wilayah China di Hong Kong dan Makau.

Selain itu, tingkat vaksinasi di antara orang tua juga jauh lebih rendah daripada populasi pada umumnya, dengan hanya sekitar setengah dari mereka yang berusia di atas 80 tahun yang divaksinasi lengkap.

Baca Juga: BMKG: Jogja Diguncang Gempa Hari Ini, Gempa Dirasakan di Gunung Kidul, Bantul, Pacitan, Sleman, Trenggalek

Diduga, karena itulah mengapa wabah Covid-19 dengan varian terbarunya, terus menggila di Shanghai.

Sementara itu dilaporkan juga, keluhan terus muncul di Shanghai atas kesulitan mendapatkan makanan dan kebutuhan sehari-hari, dan kekurangan pekerja medis, sukarelawan, dan tempat tidur di bangsal isolasi tempat puluhan ribu orang ditahan untuk observasi.

Publik juga marah, terutama setelah muncul laporan dan klip video yang diposting di internet yang mendokumentasikan kematian seorang perawat yang ditolak masuk ke rumah sakitnya sendiri di bawah pembatasan COVID-19, dan anak-anak bayi yang dipisahkan dari orang tua mereka.

Banyak yang meminta penguncian tidak terlalu ketat dan ada tolerasi agar kekhawatiran public menurun. Tetapi pemerintah China mengatakan bahwa pihaknya tetap berpegang pada pendekatan garis keras “tanpa toleransi” yang mengamanatkan penguncian, pengujian massal dan isolasi wajib dari semua kasus yang dicurigai dan kontak dekat. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Beberapa Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler