Rusia vs Ukraina Perang Dunia 3, Kota Kota Sudah Dikepung Dari Segala Penjuru

3 Maret 2022, 13:24 WIB
Gedung kampus Universitas Nasional Karazin di kota Kharkiv yang dihancurkan pasukan Rusia /Daily Mail/

DESKJABAR- Rusia vs Ukraina bisa menjadi pemicu perang dunia 3, pasukan Rusia terus melancarkan serangan berbagai penjuru mengepung kota kota penting di Ukraina.

Rusia vs Ukraina yang bisa memicu perang dunia 3 itu masih belum berhenti meski sudah beberapa kali didenungkan untuk segera melakukan gencatan senjata.

Pasukan Rusia melanjutkan upaya mendorong mereka melalui Ukraina dari berbagai arah, sementara Ukraina, yang dipimpin oleh Presiden Volodymr Zelenskyy, melakukan perlawanan kaku.

Baca Juga: 5 AMALAN Ini WAJIB Diketahui Menyambut RAMADHAN, Ustadz Abdul Somad, Tersirat PAHALA

Seperti diketahui, Rusia vs Ukraina perang dan memicu perang dunia 3 dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus.

Kini pasukan Rusia yang bergerak dari negara tetangga Belarusia menuju ibukota Ukraina, Kyiv, tampaknya tidak bergerak lebih dekat ke kota itu sejak datang dalam jarak sekitar 20 mil.

Meskipun kelompok-kelompok maju yang lebih kecil telah berperang dengan pasukan Ukraina di dalam ibukota setidaknya sejak Jumat.

Rusia telah menghadapi sanksi dari Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di seluruh Eropa, yang menargetkan ekonomi Rusia serta Putin sendiri.

Dilansir dari ABCNews, Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan Moskow terhadap media, dengan mengatakan Kremlin terlibat dalam serangan penuh terhadap kebebasan media dan kebenaran, dan upaya Moskow untuk menyesatkan dan menekan kebenaran invasi brutal semakin intensif.

"Rakyat Rusia tidak memilih perang ini. Putin yang memilih," Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: HOROR BANGET, 7 Cara Mengundang Makhluk Halus Kuntilanak, Pocong, Sundel Bolong dan Gederuwo, No 4 Mengerikan

"Mereka memiliki hak untuk mengetahui tentang kematian, penderitaan dan kehancuran yang ditimbulkan oleh pemerintah mereka pada rakyat Ukraina.

Rakyat Rusia juga memiliki hak untuk mengetahui tentang korban manusia dari perang yang tidak masuk akal ini kepada tentara mereka sendiri."

Pernyataan itu muncul 24 jam setelah pemerintah Rusia memblokir hanya dua penyiar berita independen utama negara itu, Dozhd TV dan Radio Ekho Moskvy, menuduh mereka menyebarkan "informasi palsu" tentang invasi Moskow ke Ukraina.

"Ekho Moskvy telah dihormati karena perlakuannya yang adil terhadap berita terkini sejak didirikan 32 tahun lalu, dan, hingga kemarin, siarannya mencapai sekitar 1,8 juta pendengar setiap hari di seluruh Rusia dan sekitarnya," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan Rabu malam.

"Dozhd, yang telah beroperasi selama lebih dari satu dekade, juga dikenal dengan pelaporan berkualitas tinggi."

Baca Juga: BERHARAP KASUS SUBANG Berakhir Maret, Ada Apa Dengan Angka 8, Diluar Nalar Tapi Kalau Benar Alhamdulillah

Saluran negara Rusia, seperti RT dan Sputnik, dilarang menggunakan kata "perang" atau "invasi" sehubungan dengan serangan Rusia di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin malah menyebutnya sebagai "operasi militer khusus."

Departemen Luar Negeri mengatakan Parlemen Rusia akan mempertimbangkan RUU pada hari Jumat untuk membuat pelaporan "tidak resmi" tentang invasi yang dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: abcnews

Tags

Terkini

Terpopuler