Marco menjelaskan dirinya seorang pecinta lingkungan yang natural yang mendambakan hidup dengan kondisi alam yang
tentram, asri dan damai.
“Intinya mungkin karena saya cari alam, saya pengen ke alam,” ujarnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Mendapat Perlawanan Berat di Pilgub Jabar 2024: 6 Figur Ini Siap Menjegalnya!
Sebab itu pulalah, rumah Marco di Kalangsari yang kini ditempatinya memiliki desain estetik yang tidak akan membuat bosan. Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang sangat bagus.
Kursi di ruang tamunya juga terbuat dari anyaman rotan yang kuat dan kokoh. Yang unik, kamar tidurnya dibangun tepat di atas kolam ikan yang dipeliharanya.
Selain itu, tepat di depan tempat tidurnya terdapat pintu yang lebar. Jika dibuka, langsung menghadap ke lahan kebun dengan pemandangan pepohonan yang rimbun dan rindang.
Setiap hari, setiap waktu, setiap detik ia bisa menghirup udara yang segar belum kena polusi. Aneka pepohonan mulai dari
tanaman perdu berdaun hijau rimbun hingga pohon kelapa yang nyiurnya seolah melambai dan membelai, tumbuh dengan subur.
Soal bagaimana ia bisa datang ke Kampung Kalangsari?, Marco tak menjawab secara detail karena menurutnya ceritanya sangat panjang. Awalnya datang ke Jakarta, sempat bekerja di sejumlah perusahaan.
“Ceritanya panjang, sempat kerja di Indonesia, dinas di Jakarta, bekerja di berbagai perusahaan. Akhirnya pindah ke sini (Kalangsari). Istri pertama saya (Alm) berasal dari daerah sini,” tutur Marco yang kini sudah bisa berbicara bahasa Indonesia dan sedikit Bahasa Sunda.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Tol Getaci Dibangun Sampai Ciamis, Kata Menteri PUPR dan Menko Perekonomian