Untuk meringankan perjalanan, wisatawan bisa menitipkan tas atau ransel bawaan kepada warga Baduy dalam yang nantinya akan menjemput kita di Ciboleger. Meskipun mereka tidak menerapkan tarif, namun kita bisa menilai dan menimbang berapa rupiah yang akan kita berikan untuk jerih payah mereka membawakan tas kita saat berangkat dan kembali lagi ke Ciboleger.
Sepanjang jalur perjalanan menuju Baduy dalam, kita akan melewati daerah luar Baduy, Baduy luar dan Baduy dalam.
Keramahan penduduk akan menyambut kita selama perjalanan, untuk membuat dokumentasi tak ada salahnya jika kita ingin berfoto dengan warga Baduy luar maupun Baduy dalam dengan terlebih dulu meminta ijin kepada mereka.
Baca Juga: 72 Jamaah Calon Haji Asal Ciamis Dilepas, Bupati : Ini Kuota Tambahan dan Kloter Terakhir
Setelah melewati perkampungan Baduy luar, kita akan menemukan jembatan gantung yang sungainya merupakan perbatasan antara perkampungan Baduy luar dan Baduy dalam.
Di kawasan ini wisatawan tidak diperbolehkan menggunakan perangkat teknologi seperti radio, walman, disc,man, kamera dan lainnya.
Kita tidak bisa membuat dokumentasi apapun di kawasan Baduy dalam sesuai aturan yang mereka lakukan setiap harinya.
Sensasi Malam Gelap Gulita
Malam hari di perkampungan Baduy dalam sangat berkesan, sebuah pengalaman baru yang sebetulnya sudah ada di kehidupan kita dulu. Dimana setelah malam tiba, perkampungan Baduy dalam gelap gulita karena hanya diterangi oleh cahaya lampu yang berbahan minyak kelapa.
Untuk keperluan mandi dan keperluan buan hajat, wisatawan harus turun ke sungai sebagaimana dilakukan juga oleh mereka, pendek kata kita benar-benar melakukan apa yang mereka lakukan.
Selain mandi di sungai, kita tidak diperkenankan mandi menggunakan detergen dan pasta gigi karena dikawatirkan akan mencemari sungai yang merupakan salah satu kegiatan penting warga Baduy dalam.