DESKJABAR – Mengenal bumi Baduy Dalam yang ada di Kanekes Kabupaten Lebak Banten berarti wisatawan harus berjalan kaki selama kurang lebih empat jam menyusuri pedesaan Baduy Luar, Baduy Dalam, tanjakan, pesawahan, ladang bahkan menyeberangi beberapa sungai dengan menggunakan jembatan gantung sederhana yang dibuat warga Baduy secara gotong royong.
Salah satu jembatan gantung yang ada dikawasan Baduy justru ada di wilayah luar Baduy. Namun keberadaan Jembatan gantung yang terbuat dari akar pohon ini identik dengan perjalanan wisatawan ke Baduy.
Tak afdol kalau berkunjung ke Baduy tak datang langsung melihat jembatan akar ini. Jembatan yang menghubungkan wilayah Panyelarangan dan Nungkulan ini berada di atas Sungai Cisimeut.
Baca Juga: Menelisik Kehidupan Warga Baduy Dalam sambil Memahami Filosofi Kehidupan Penuh Cinta Damai
Membentang sepanjang kurang lebih 30 meteran dengan ketinggian sekitar 15 meter, jembatan akar konon terjadi karena proses alami pohon besar yang ada sejak 90 tahun lalu.
Akar pohon ini lama kelamaan merambat dengan leluasa hingga nyaris menyeberang sungai, warga sekitar berinisiatif menambahkan bambu dan mengatur agar akar yang menjalar kelak bisa disambungkan ke seberang sungai membentuk jembatan.
Seiring dengan berjalannya waktu akar pohon ini membesar dan semakin kuat, Jadilah akar pohon besar ini membentuk jembatan gantung yang kemudian dikenal dengan jembatan akar.
Melintasi jembatan akar di atas sungai Cisimeut ini ngeri-ngeri sedap, terutama jika kita melintas lebih dari satu orang. Akar pohon dan bambu yang kita pijak akan bergoyang menahan beban.