DESKJABAR – Warga suku Baduy (Baduy dalam dan Baduy luar) di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tolak kehadiran sinyal internet, dan minta dihapus dari wilayahnya.
Kehadiran sinyal internet di wilayah Baduy ditolak oleh warga suku Baduy bersama barisan kolot Baduy, karena dianggap akan mengancam generasi muda anak bangsa.
Saat ini pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memang tengah gencar melakukan pemerataan sinyal internet sampai ke pelosok desa, agar masyarakat bisa mengaksesnya, dengan membangun tower – tower (pemancar internet).
Baca Juga: PILGUB JABAR 2024: Adu Kuat Uu Ruzhanul Ulum Vs Dedi Mulyadi Jika Ridwan Kamil ke DKI Jakarta
Baca Juga: KASUS SUBANG 2021 Semakin Banyak Netizen Tanyakan Upaya Pengungkapan
Warga suku Baduy yang diwakili para kolotnya, menyampaikan penolakan sinyal internet masuk ke wilayahnya, melalui surat resmi melalui surat resmi yang disampaikan kepada kepala desa Kanekes.
Kepala Desa Kanekes, Saija membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat resmi dari para kokolot Baduy, menolak kehadiran sinyal internet di wilayah Baduy
“Ya surat resmi sudah saya terima dari para kokolot Baduy,” ujarnya.
Dalam surat tersebut, Saija menjelaskan, bahwa warga Baduy pada intinya menolak kehadiran sinyal internet, dan minta untuk diputus jaringan internet di suku Baduy. sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari Instagram@infojawabarat.