Ia menilai, kebiasaan hidup bermewah-mewahan yang biasa dipamerkan sejumlah orang ke hadapan banyak orang melalui berbagai platform media sosial pribadi, akan semakin melekat ketika menemukan lingkungan yang 'sama' atau sesuai.
Baca Juga: Jangan Hapus Aplikasi PeduliLindungi, Kini Bertransisi Jadi SATUSEHAT Mobile, Cek Fitur-fiturnya
"Lingkungan yang 'sama' membuat hedonisme semakin menguat. Dalam teori behavioristik, adanya reinforcement atau penguatan dari lingkungan akan memperkuat sebuah perilaku," tuturnya.
4 hormon untuk jiwa yang bahagia
Menurut dia, agar memiliki jiwa yang bahagia dalam kehidupan sehari-hari, ada empat hormon yang harus dihidupkan, yaitu:
1. Dopamine, hormon ini bertujuan meneruskan langkah positif untuk meraih pencapaian yang diimpikan dalam kehidupan.
2. Oksitosin, hormon ini berguna untuk menghadirkan rasa kasih sayang, cinta, empatik, juga rasa penerimaan yang tulus.
3. Serotonin, hormon yang akan menghidupkan rasa bermakna dan bermanfaat bagi orang lain seperti kegiatan sosial, sukarela (voluntary), dan sebagainya.
4. Endorphin, yaitu sebuah kegembiraan yang lepas yang melengkapi semuanya.
Baca Juga: Masjid Raya Al Jabbar Kapan Dibuka Kembali? Gubernur Jabar Ridwan Kamil Unggah Video dan Alasan Penutupan
"Nah jika ada yang kurang, tidak tercipta kebahagiaan. Maka ia akan sakit jiwanya dan mereka harus mengejar kesenangan dengan hedonisme, yang sering orang awam sebut kebahagiaan semu," ucap dia.
Novi Poespita mengatakan, 4 hormon tersebut juga perlu dihidupkan bagi para pejabat yang kini sedang menjadi sorotan dengan berbagai kehidupan mewah yang sering mereka tampilkan ke hadapan publik melalui platform media sosial pribadi.***