Seiring dengan perkembangannya lalu muncul label untuk musik asal New Orleans ini di Indonesia seperti Indie Jazz yang di tahun 2007 lalu mengerjakan album rekaman kelompok Totong Wicaksono dkk, Canzo. Indie Jazz juga sukses merekamkan proyek kelompok Geliga di tahun yang sama di album ”Dang Bulan Nan Julang (Malay Jazz).
Beberapa perusahaan-perusahaan rekaman ternama seperti Sony Music dan BMG Music Indonesia juga ikut andil mengerjakan rekaman musik Jazz tanah air.
Sony Music pernah mencetak album Dewa Bujana, ”Home”, ”Gitarku” dan ”Samsara” sejak tahun 2005 serta rekaman musisi Jazz senior Dwiki Dharmawan di album ”Nuansa” (2002).
Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman
Meski tanpa gembar-gembor sebelumnya, CD ini laris manis saat di lempar ke pasaran.
Hal ini boleh jadi dimungkinkan karena nama besar yang disandang Dwiki Darmawan dan musisi yang juga mendukung proyek Dwiki, seperti Dian Pramana Poetra, Oelle Pattiselano, Steve Hunter, David Jones, Mike Stern, Richie Morales, Glenn Willson.
Seperti judul albumnya rasanya CD ini benar-benar menambah nuansa baru bagi musik Jazz tanah air.
Kerja bareng musisi dengan perusahaan rekaman bukanlah harga mati, musisi yang sudah tidak terikat kontrak bisa saja memutuskan mencari perusahaan rekaman sendiri, seperti dilakukan musisi Jazz Tohpati.
Gitaris Trisum dan Simak Dialog ini pernah mencetak tiga albumnya bertajuk ”Tohpati”, ”Serampang Samba” dan ”It’s Time” di perusahan Sony Music.