Gitaris Simak Dialog itu kemudian memutuskan hijrah dari Sony Music saat menggarap album solonya yang keempat bertajuk ”Save For The Planet”.
Di album bergambar planet tersebut Tohpati memperlihatkan seluruh kemampuannya. Idiom bermusiknya banyak dipengaruhi unsur musik Fusion hingga Progresif.
Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung
Pada album keempatnya Tohpati menggandeng kawan karibnya basis Indro Hardjodikoro, Demas Narawangsa pada drums dan saxoponist kelompok legendaris Yellow Jackets, Bob Mintze.
Tohpati juga pernah mengundang Erick Marienthal sebagai musisi tamu di album pertama. Penggarapan album keempat Tohpati jatuhkan pada Demajor’s.
Perusahaan rekaman besar seperti BMG Music Indonesia pernah mengerjakan proyek rekaman Indra Lesmana, Reborn (2000) Album gemilang Indra yang merupakan comeback nya Indra ke blantika musik Jazz setelah lama vakum itu didukung musisi jazz seperti A.S Mathes, Dewa Bujana, Ermy Kullit, Bertha serta perkusionis Ron Reeves.
Di tahun 2005 BMG kembali mendukung album Indra bertajuk ”Silver” yang merupakan album retrospeksi perjalanan bermusik seorang Indra Lesmana selama 25 tahun.
Indra ingin bereuni dengan beberapa lagu yang pernah dia tulis sepanjang karier bermusiknya, baik dari album solonya maupun saat membentuk kelompok yang pernah membesarkan namanya, seperti NEBULA (dibangun bersama musisi Steve Hunter, Ken James dan Vince Genova, saat Indra menimba ilmu di Sidney, Australia) ataupun kelompok Java Jazz bersama Gilang Ramadhan, A.S Mathes, Donny Suhendra dan Embong Rahardjo.
Konsep musik apapun yang ditawarkan musisi Jazz Indonesia kepada pencintanya selalu direspon baik, ada atau tidak ada promosi sebelumnya, toh Musik Jazz Indonesia tetap survive dan mampu menjadikan dirinya sebagai tuan rumah di negerinya sendiri. ***