Anak Gadis (Dedara) Desa Sukarara Lombok Tengah Harus Bisa Menenun Kain Songket sebelum menikah

- 5 Oktober 2022, 10:07 WIB
Salah satu wisatawan mencoba belajar menenun di salah satu galeri tenun songket yang ada di Desa Sukarara, Lombok Tengah.
Salah satu wisatawan mencoba belajar menenun di salah satu galeri tenun songket yang ada di Desa Sukarara, Lombok Tengah. /Dicky Harisman/ DeskJabar/

 

DESKJABAR - Dalam tradisi Desa Sukarara (baca : Sukarare) Kec Jonggat Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, seluruh perempuan di Desa ini harus mampu membuat kain tenun sebelum mereka menikah.

Tak heran di desa ini anak-anak gadis (dedara) usia 9 atau 10 tahun sudah pandai menenun kain songket sendiri.

Secara turun temurun orang tua mereka mengajarkan cara menenun kepada anak gadisnya.

Untuk membuat kain tenun songket Lombok diperlukan waktu satu hingga tiga bulan, bergantung kesulitan dan bahan yang digunakan.

Bahan yang digunakan untuk membuat kain songket adalah kain katun dan kain sutera.

Baca Juga: Fakta di Balik Stadion Kanjuruhan Jawa Timur, Aremania Suporter Terbaik dan Predikat Panpel Terbaik Pula

Perempuan dari desa Sukarara Lombok Tengah yang akan menikah diharuskan membuat tiga kain tenun songket sekaligus.

Kain yang pertama dipakai untuk dirinya. Kain kedua nantinya akan dipersembahkan kepada suaminya dan kain ketiga dipersembahkan untuk calon mertua.

Kain tenun songket memiliki kesulitan tersendiri. Harga untuk sebuah kain songket ditentukan oleh bahan dan tingkat kesulitan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x