‘Parisj van Java’ Jadi Tema Utama Fashion Show Wisuda 16 Siswa IFI dan 15 Mahasiswa Asing dari New Zealand

- 27 September 2022, 22:47 WIB
Bandung kota wisata fashion, “Parisj van Java” jadi tema fashion show wisuda 16 siswa IFI dan 15 peserta dari New Zealand.
Bandung kota wisata fashion, “Parisj van Java” jadi tema fashion show wisuda 16 siswa IFI dan 15 peserta dari New Zealand. /Feby Syarifah- Deskjabar/

DESKJABAR – Islamic Fashion Institute atau IFI melakukan wisuda terhadap 16 siswa mereka hari ini, Selasa 27 September 2022 di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika, Bandung.

Dalam acara wisuda atau Haflatu At Takhorruj Batch XI tersebut, mereka mengangkat tema utama Parisj van Java untuk fashion show yang menampilkan karya para graduaters.

Untuk wisuda graduaters kali ini ada yang berbeda, karena IFI juga menampilkan karya dari 15 mahasiswa asing asal New Zealand.

Mereka adalah peserta program Modest Fashion Fundamental, kerjasama antara IFI dengan Giles Brooker Group.

Baca Juga: BLT BBM Telah Disalurkan Pemerintah, Anda Berhak, Simak Syaratnya, Cara Daftar Via Online

Para mahasiswa asing tersebut telah belajar tentang modest fashion moslem di Bandung selama 6 minggu untuk kemudian dikembangkan di New Zealand.

Menurut Manajer Islamic Fashion Institute, Hanni Haerani, karya-karya yang ditampilkan dalam kelulusan kali ini menjadi kebanggan tersendiri.

Sebab, dengan program ini IFI juga ingin menyampaikan bahwa Indonesia siap menjadi pusat benchmark dan kajian busana muslim dunia.

Hanni juga menyatakan bahwa Indonesia siap menerima mahasiswa dan pelajar asing untuk belajar di sini.

Dan hal itu tentu saja akan banyak memberi pengaruh positif pada sektor lain yakni wisata daerah, promosi kain atau tenun tradisional, serta memperkenalkan keanekaragaman kuliner Indonesia.

Baca Juga: CATAT! 7 Wisata Bandung yang Paling Dicari dan Terkenal 2022, Viral di Medsos, Alam Instagramable

Salah satu founder IFI, Irna Mutiara mengatakan, dengan adanya karya mahasiswa dari New Zealand di wisuda kali ini, menunjukkan bahwa busana muslim bukan hanya milik Indonesia tapi negara-negara lain juga sudah mulai tertarik.

“Sebelum New Zealand, ada juga mahasiswa dari Korea. Kami berharap IFI bisa lebih besar dan mampu mendukung Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia,” tutur Irna.

Hal senada juga diungkapkan oleh founder IFI Nuniek Mawardi dalam konferensi pers di Sidewalk Resto, Hotel Savoy Homann, Bandung, Selasa 27 September 2022.

“Cita-cita kami sederhana, yakni ingin selaras dengan pemerintah Indonesia dan meyakinkan bahwa Indonesia siap jadi pusat busana muslim dunia,” ujarnya.

Hadir dalam acara wisuda Islamic Fashion Institute Batch Xi, Direktur Pengembangan Produk Ekspor dari Kementerian Perdagangan, Dr. Miftah Farid.

Menurutnya, pendidikan fashion dan bisnis merupakan hal yang fundamental agar Indonesia bisa menjadi pusat busana muslim dunia yang kuat untuk jangka waktu yang panjang.

Baca Juga: BREAKING NEWS! PLN Mendadak Batalkan Program Kompor Listrik, Ini Alasan Resmi yang Diungkap Dirut PT PLN

“Indonesia punya kapasitas yang besar untuk jadi pusat busana muslim dunia. Namun dari sisi kuantitas maupun kualitas juga masih banyak PR (pekerjaan rumah-red.) yang harus dikerjakan,” ujar Miftah Farid.

Pada acara wisuda kali ini, IFI juga memberikan penghargaan kepada para graduaters dengan kategori sebagai berikut:

- Best stylist: Fatya Azzahra

- Best presentation: Tsaltsa

- Best zero waste: Shinta X Ijoeda

- Best performance: Siti Wahyu

- Best student: Nur Hikmah

Islamic Fashion Institute berdiri pada 2015 melalui kiprah dan kerja keras tiga founder mereka yakni Irna Mutiara, Deden Siswanto dan Nuniek Mawardi.

Sejak awal berdiri hingga hari ini, IFI telah meluluskan 300 lebih graduaters yang kini bergerak di bidang bisnis fashion moslem.***

 

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah