Di warung ini terbayang nikmatnya minum kopi atau sekedar miun teh hangat, tetapi waktu tidak mengijinkan setelah mengenakan jas hujan.
Perjalanan dilanjutkan menembus hujan dan tebalnya kabut, disini tidak bisa mengandalkan nyali saja tapi konsentrasi penuh sangat diperlukan.
Belokan yang tajam terhalang kabut tebal, lengah sedikit akan terperosok ke pinggir jalan, atau menabrak pohon dan tebing, berpapasan dengan orang bisa dihitung jari.
Baca Juga: Penemuan Ikan Raksasa di Wisata Alam Danau Lido Bogor, Benarkah Ikan Jadi-Jadian Penunggu Danau
Terus menembus gunung pabeasan dan tanjakan mala yang terletak di Naringgul, perbatasan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung.
Dahulu tempat ini terkenal dengan keangkerannya, kondisi jalan saat itu hanya bisa dilalui satu mobil saja sehingga untuk melewatinya harus bergantian.
Warga sekitar sekarang tidak perlu membantu mengatur pengguna jalan, kondisi jalan disini sekarang sudah diperlebar terlihat sangat indah, tidak ada kesan angker.
Sekarang sering digunakan tempat berfoto dan beristirahat sambil melihat pemandangan sambil duduk di warung-warung.
Di Kegelapan malam memasuki Curug Ceret Naringgul yang terletak di Jalan Ciwidey-Cidaun Kec naringgul Cianjur. Ada seseorang tidak jelas wanita atau laki-laki berada tepat dibawah jatuhnya air, sedang memandikan anjing.