Bagi Orang Lanjut Usia, Ahli Gizi Sarankan Agar Lansia Membatasi Asupan GGL

- 27 Mei 2022, 13:56 WIB
Ilustrasi Lansia mesti membatasi asupan makanan. /Pexels/Matthias Zomer/
Ilustrasi Lansia mesti membatasi asupan makanan. /Pexels/Matthias Zomer/ /

Pada lansia dengan kondisi sehat, konsumsi camilan, kopi, goreng-gorengan, atau "junk food" masih diperbolehkan asalkan sesuai
dengan batasan jumlah konsumsi yang ditetapkan.

Namun Atmarita juga mencatat bahwa setiap orang memiliki batasan jumlah GGL tertentu sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

"Penduduk Indonesia sudah eksesif konsumsi GGL-nya, jadi musti dilihat (dicek) lagi. Kalau misalnya dia sudah makan nasi (sumber karbohidrat) berlebih, kemudian masih harus minum kopi, ya, kopinya tidak perlu pakai gula, atau hindari makanan manis.

Prinsipnya kebutuhan GGL itu bisa tidak berlebihan," kata Atmarita saat dihubungi ANTARA, Kamis.

Baca Juga: Doa Masyarakat Indonesia untuk Keselamatan Eril, Putra Sulung Ridwan Kamil, Mari Ikut Berdoa Bersama

Studi oleh Atmarita beserta rekan di jurnal Persagi menunjukkan bahwa 29,7 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 77 juta jiwa telah mengonsumsi GGL melebihi rekomendasi WHO.

Studi tersebut dilakukan dengan menganalisis data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014.

Atmarita mengatakan, sejumlah risiko penyakit yang dapat muncul terkait dengan konsumsi GGL berlebih termasuk obesitas, hipertensi, diabetes, dan sebagainya.

"Obesitas sudah tinggi. Kemudian penyakit tidak menularnya berdampak juga. Jadi ada orang misalnya obesitas, hipertensi, dan diabetes, komplikasi itu sudah lebih dari 50 persen (yang menderita di Indonesia) di atas usia 18 tahun. Jadi memang risikonya sudah tinggi sekali," katanya.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi hipertensi dan diabetes melitus meningkat dari 2013 ke 2018.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah