Mudik Lebaran 2022 Sebentar Lagi, Bolehkah Pemudik Minum Energy Drink? Simak Saran Pakar Gizi Berikut Ini

- 24 April 2022, 22:06 WIB
Selama perjalanan, banyak pemudik yang meminum minuman energi untuk mencegah kantuk. Simak penjelasan pakar gizi berikut ini.
Selama perjalanan, banyak pemudik yang meminum minuman energi untuk mencegah kantuk. Simak penjelasan pakar gizi berikut ini. /Pixabay/harpenz/

DESKJABAR - Berdasarkan prakiraan BMKG dan BRIN serta Maklumat Muhammadiyah, tanggal 1 Syawal 1443 Hijriyah jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022.

Dengan kata lain, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 sebentar lagi, atau tinggal sepekan lagi.

Ini juga berarti waktunya sebagian warga rantau untuk pulang ke kampung halaman alias mudik Lebaran 2022.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2022 Sebentar Lagi, Inilah 4 Tips Jaga Kondisi Tubuh agar Tetap Sehat dan Bugar di Perjalanan

Untuk pulang ke kampung halaman, ada sejumlah alternatif transportasi bagi pemudik. Ada yang menggunakan transportasi umum, ada yang lebih suka menyetir kendaraan pribadi.

Saat menempuh perjalanan jauh, banyak pemudik yang meminum minuman energi atau energy drink untuk mencegah kantuk.

Bolehkah minum energy drink saat menyetir kendaraan selama mudik Lebaran 2022?

Pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail mengatakan, pemudik boleh mengonsumsi minuman energi atau energy drink demi mencegah kantuk selama perjalanan atau aktivitas mudik.

"Pada dasarnya, kita diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman berenergi saat mudik, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya," kata Irtya seperti dilansir Antara, Minggu, 24 April 2022.

Menurut dia, minuman energi memiliki efek samping yang berbeda-beda bergantung dari kondisi kesehatan dan sistem imunitas tubuh.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2022 Sebentar Lagi, Inilah 6 Tips Pulang ke Kampung Halaman Secara Aman dan Nyaman

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi karena mengonsumsi minuman ini, yakni:

  • sakit kepala
  • sembelit
  • iritasi
  • kecanduan.

Irtya mengatakan, minuman energi memang dapat membantu menghilangkan kantuk dan lelah. Akan tetapi, efek setelahnya justru dapat menyebabkan perasaan lelah yang berkali-kali lipat.

Ia mengungkapkan, dari sisi komposisi bahan yang digunakan, minuman energi biasanya mengandung kafein untuk merangsang fungsi otak dan meningkatkan kewaspadaan serta konsentrasi.

Namun, semakin banyak kandungan kafein yang pemudik konsumsi maka dapat berisiko menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang bisa membahayakan kesehatan selama di perjalanan.

"Jumlah kafein yang disarankan 400 mg per hari, sehingga konsumen perlu untuk mengecek label pangan terutama kandungan kafein pada energy drink untuk meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi," tutur Irtya.

Baca Juga: Lebaran 2022 Tanggal Berapa? Maklumat Muhammadiyah serta Prakiraan BRIN dan BMKG, 1 Syawal 1443 H Bisa Seragam

Selain kafein, minuman ini biasanya mengandung gula, turunan asam amino seperti taurine, herbal dan vitamin.

Kepada penyandang diabetes, Irtya mengingatkan agar memperhatikan kandungan gula dalam minuman.

Peningkatan gula darah secara tiba-tiba memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Untuk pasien diabetes, Irya menyarankan minuman energi rendah gula atau tanpa gula sama sekali.

Kandungan dalam minuman energi

Secara terpisah, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, Sp.GK. menjelaskan tentang jumlah kandungan kafein dalam minuman energi yang bisa melebihi 1600 mg atau empat kali lipat dari anjuran yang disarankan pakar kesehatan.

Untuk konsumsi gula, umumnya sekitar 40 gram, yang artinya pengonsumsi minuman energi hanya boleh menambah 10 gram lagi untuk mencukupi kebutuhan harian.

Merujuk pada Kementerian Kesehatan, kata Jovita melanjutkan, batas konsumsi gula harian per hari sebaiknya tak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per orang per hari.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2022 Sebentar Lagi, Inilah 3 Tips Berkendara dengan Kendaraan Pribadi

"Kafein jumlah tinggi, bisa menimbulkan anxietas, insomnia, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung dan kelainan jantung lain," ucap Jovita.

Menurut Jovita, gula berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan terutama untuk pasien diabetes dan jika sering diminum serta berlebihan dapat menimbulkan obesitas.

Demikian antara lain penjelasan pakar gizi dan dokter spesialis gizi soal boleh tidaknya pemudik mengonsumsi minuman energi alias energy drink selama perjalanan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah