“Ada juga beberapa yang sedang uji klinik vaksin booster yang masih berlangsung dan dalam waktu beberapa hari ini akan juga bisa kita putuskan emergency use authorization-nya,” imbuhnya.
Penny menyebutkan, vaksin booster Covid 19 dapat diberikan kepada kelompok masyarakat dengan kriteria usia 18 tahun ke atas dan diberikan minimal enam bulan dari vaksin primer dosis lengkap.
Booster Homolog dan Heterolog
Penggunaan vaksin booster ada dua macam, homolog atau heterolog. Vaksin booster homolog adalah vaksin booster yang diberikan, kepada mereka yang jenis vaksin primernya sama. Misalnya vaksin kesatu dan kedua pakai SinovaC, maka boosternya SinoVac lagi.
Sementara vaksin booster heterolog, adalah vaksinasi booster yang menggunakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primernya. Misalnya, mereka yang vaksin kesatu dan kedua pakai Astrazeneca, bisa vaksin booster dengan Moderna.
Penny menjelaskan keampuhan 5 vaksin booster yang telah dikeluarkan UEA-nya. Baik secara homolog maupun heterolog.
Vaksin CoronaVac produksi PT Biofarma sebagai booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis. “(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa ,” katanya.
Vaksin Pfizer atau Comirnaty, untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis, hasil imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,3 kali.
Vaksin AstraZeneca untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis. Penny mengatakan, hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster jenis ini.