Inilah Cara Pertolongan Pertama, Jika Alami Serangan Jantung Saat Sendirian

- 22 Desember 2021, 20:24 WIB
Dijamin Selamatkan Nyawa Anda, Peneliti Sebut Makan Ini Setiap Pagi Mampu Turunkan Risiko Serangan Jantung
Dijamin Selamatkan Nyawa Anda, Peneliti Sebut Makan Ini Setiap Pagi Mampu Turunkan Risiko Serangan Jantung /Photo by Kindel Media from Pexels

DESKJABAR - Pengertian serangan jantung adalah saat kondisi medis darurat ketika darah yang menuju ke jantung terhambat.

Gangguan aliran darah ke jantung bisa merusak atau bahkan menghancurkan otot jantung dan bahkan bisa berakibat fatal.

Oleh sebab itu, seseorang yang mengalami serangan jantung harus segera dibawa ke rumah sakit terdetak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ternyata Cokelat Dapat Sehatkan Jantung, Konsumsi Pakai Cara Ini Tutur dr. Zaidul Akbar

Baca Juga: KATA dr ZAIDUL AKBAR: Agar Jantung Lebih Baik, Otak Berpikir Encer, Vitalitas Meningkat, Kurangi Makanan Ini

Serangan jantung terjadi ketika satu atau lebih arteri koroner tersumbat. Hal ini menyebabkan pasokan darah menuju jantung terganggu.

Padahal, jantung membutuhkan pasokan darah konstan yang mengandung oksigen. Apabila jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, maka otot-otot jantung akan rusak

Jika mengalami serangan jantung saat sedang sendirian membuat seseorang merasa tak berdaya. Akan tetapi, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri bila tak ada siapapun di sekitar kita atau yang mendampingi ketika serangan jantung terjadi.

Konsultan senior dari Departemen Kardiologi di National Heart Centre Singapore (NHCS) Prof Chin Chee Tang mengungkapkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika sedang sendirian saat serangan jantung terjadi.

Seperti dilansir HealthXChange, Sabtu 18 Desember 2021, berikut sejumlah anjuran-anjuran apabila mengalami serangan jantung saat seorang diri.

Pertama, Harus Dilakukan: Telepon Layanan Kedaruratan

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika serangan jantung terjadi saat sedang sendirian adalah menelepon layanan kedaruratan medis. Ini penting untuk dilakukan karena serangan jantung memerlukan penanganan medis secepat demi menyelamatkan otot jantung.

"Hentikan apa pun yang sedang Anda lakukan, pindah ke tempat aman untuk istirahat, dan hubungi bantuan medis," ungkap Prof Chin.

Kedua, Harus Dilakukan: Konsumsi Aspirin Bila tidak Alergi

Sebagian besar kasus serangan jantung disebabkan oleh adanya gumpalan darah yang menyumbat aliran darah ke jantung di pembuluh darah. Kekurangan pasokan aliran darah akan membuat otot jantung mati secara progresif.

Untuk meminimalisasi dampak buruk ini, aspirin bisa dikonsumsi sambil menunggu bantuan medis datang. Penggunaan aspirin saat serangan jantung dapat membantu mencegah gumpalan menjadi lebih besar.

Secara umum, penggunaan aspirin pada serangan jantung juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk bertahan hidup. Akan tetapi, penggunaan aspirin sebaiknya dihindari oleh orang yang memiliki alergi terhadap obat tersebut.

Ketiga, Harus Dilakukan: Tenang

Selama menunggu bantuan medis datang, hal lain yang perlu dilakukan adalah tetap tenang. Coba untuk berbaring dan beristirahat selama menunggu bantuan.

Keempat, Tak Boleh Dilakukan: Hanya Bergantung pada Nitrogliserin

Nitrogliserin merupakan obat resep dokter yang bisa melebarkan pembuluh darah sementara untuk memperbaiki pasokan darah ke jantung.

Dengan efek ini, penggunaan nitrogliserin hanya dapat membuat gejala menjadi lebih ringan sementara waktu. Akan tetapi, penggunaan nitrogliserin tidak bisa mengatasi serangan jantung.

"Nitrogliserin telah terbukti tidak dapat mencegah serangan jantung atau memperbaiki kemungkinan bertahan hidup saat serangan," jelas Prof Chin.

Kelima, Tak Boleh Dilakukan: Sengaja Batuk Berulang

Banyak orang berpendapat bahwa dengan sengaja batuk dapat membantu ketika serangan jantung terjadi.

Prof Chin mengatakan informasi ini keliru dan sebaiknya tak diikuti.

Dalam kasus yang sangat langka di mana detak jantung sangat lambat akibat mekanisme refleks abnormal, batuk mungkin dapat membantu mengembalikan irama jantung menjadi normal. Akan tetapi, masalah tersebut tak berkaitan dengan serangan jantung.

Keenam, Tak Boleh Dilakukan: Menekan Dada

Seperti halnya sengaja batuk, sebagian orang menilai menaruh tekanan di dada saat serangan jantung dapat membantu. Gerakan menekan dada seperti CPR tak perlu dilakukan kecuali pasien serangan jantung mengalami henti jantung.

Pelaksanaan CPR pun lebih disarankan untuk dilakukan oleh orang yang sudah terlatih.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah