Network
Hanya saja, katanya, selama ini, masih banyak masyarakat yang meminati budidaya angggur, belum dapat mengenali bibit anggur dengan sambungan yang bagus. Sebab, bibit-bibit anggur yang dijual sembarangan, seluruhnya hanya menggunakan batang dari “anggur lokal”.
Baca Juga: Budidaya Anggur, Semakin Banyak Bibit Impor yang Sukses Dibudidayakan di Kota Bandung
Pengaruhnya, menurut Tosan Adjie dan Adel Loekman, membuat bibit anggur yang berasal dari asalan itu, menjadi lama berproduknya, bahkan banyak kegagalan berbuah. Sebab, untuk bibit “anggur lokal” lebih menonjol untuk diandalkan kekuatan adaptasi tumbuh pada bidang tanah di Indonesia.
Sedangkan untuk bibit impor dengan menggunakan batangnya, adalah untuk dimanfaatkan produksi buahnya. Sehingga, oleh pihak komunitas budidaya anggur kemudian digunakan sebagai kombinasi, sehingga cepat berbuah dan kemampuan adaptasi dengan bidang tanam pun tinggi.
Untuk memperoleh bibit anggur yang bagus, Tosan Adjie pun menyarankan, masyarakat yang meminatinya, mencari dari sejumlah komunitas budidaya anggur di Bandung, seperti di Korda Bandung dan Anggur Parahyangan.
Disebutkan, komunitas budidaya anggur dimaksud merupakan kumpulan masyarakat di Bandung yang berhobi budidaya anggur. Diantara mereka ada yang menjual bibit anggur, misalnya Rukmantoro Salim di Komplek DPRD 1 di Ciwastra, Bandung. ***
.
