Tur Wisata Hantu dan Mistik Dipromosikan di Indonesia, Mengajak Orang Menggandrungi Lagi Zaman Animisme

- 13 Maret 2021, 10:17 WIB
Sebuah saung yang nyaman, namun model seperti ini sering dijadikan adegan dalam film-film lawas dalam adegan orang sedang meronda berlarian ketakutan didatangi hantu.
Sebuah saung yang nyaman, namun model seperti ini sering dijadikan adegan dalam film-film lawas dalam adegan orang sedang meronda berlarian ketakutan didatangi hantu. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Pada zaman lalu, kisah-kisah atau cerita tentang hantu umumnya adalah hal menakutkan atau menyeramkan. 

Namun pada masa kini, situasi tersebut berubah, dimana kisah-kisah hantu atau aura menyeramkan urusan mistik, malah dipromosikan dijadikan bisnis berupa wisata hantu buruan bahkan hiburan tontonan hantu.

Terkait urusan hantu, berdasarkan catatan DeskJabar, Sabtu, 13 Maret 2021, bahkan kini menjadi komoditas bisnis tontonan, orang-orang Sunda menjulukinya "Neangan jurig teu kadeuleu (mencari hantu yang tak terlihat)."

Baca Juga: PERAWATAN MOBIL, Inilah Langkah-Langkah Melakukan Jump-Start Saat Aki Mati

Bagi kalangan umat Islam, dalam urusan hantu sebenarnya lebih berkaitan dengan setan yang menggoda manusia dengan menyamar sebagai orang yang sudah meninggal.

Bahkan, umat Islam sebenarnya dilarang tegas mendekati setan dengan bebagai cara apa pun, apalagi urusan mistis yang merupakan dosa besar karena menyekutukan Allah Swt.

Kalau pun sejumlah orang Islam atau ulama membicarakan berkaitan dengan hantu yang sebenarnya setan dan urusan mistis atau mistik, biasanya lebih dikaitkan dakwah. Intinya, bahwa manusia jangan sekali-sekali mendekati setan atau istilahnya hantu, dan dalam sejumlah kejadian memunculkan bukti resikonya.

Bahkan, film-film bertema hantu di Indonesia seperti setan kuntilanak, setan pocong, wewe gombel, dll, masih menjadi andalan sejumlah pebisnis film. Bagi sebagian orang merupakan tontonan mengasyikan, bahkan sebagai hiburan lucu menyaksikan adegan orang berlarian melihat penampakan hantu.

Namun pula, bagi sebagian orang justru mengecam, apalagi penonjolan setan pocong seakan mempersonifikasi bahwa hantu-hantu orang meninggal itu berasal dari umat Islam. Sebab, umat Islam saat meninggal dibungkus dengan kain kafan, yang lazim disebut pocong. 

Baca Juga: Tilang Elektronik Segera Berlaku di Bandung, Wakil Wali Kota: Tertiblah Berkendara

Dipromosikan oleh dosen

Namun rupanya, di Indonesia, wisata hantu atau mistis kini malah dipromosikan untuk diminati masyarakat di Indonesia.

Dalam seminar pada akhir 2020, Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr. Diaz Pranita menyebut wisata hantu sebagai satu dari sembilan wisata minat khusus yang berpotensi dikembangkan.

Alasannya, terlebih saat ini permintaan pariwisata bergeser ke arah yang lebih khusus yang menarik minat wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik. 

Baca Juga: Tom Holland, George Clooney, Jared Leto, dan Selebritas Hollywood Lainnya Tampilkan Lagu BTS - Dynamite

Disebutkan, delapan wisata minat khusus potensial lainnya adalah Wisata Perdesaan, Wisata Pendakian Gunung dan Olahraga Paralayang, Wisata Olahraga Marathon, Wisata Bahari Kapal Layar (yachting) dan Selam (diving), Wisata Olahraga Arung Jeram, Wisata Gua dan Paramotor, Ekowisata, serta Wisata Relawan (voluntourism).

"Seminar tempo lalu ingin memberi gambaran kepada khalayak kalau saat ini permintaan pariwisata juga berubah dari mass dan low content menjadi niche, customize dan high content. Jadi industri pariwisata harus terus menggali pasar yang potensial dengan minat khususnya seperti apa," kata Diaz dihubungi ANTARA, beberapa waktu lalu.

Diaz menjelaskan, wisata hantu bisa ditemui di banyak negara di dunia, mulai dari Inggris, Prancis hingga Jerman. Wisata hantu tumbuh sebagai bagian dari "dark tourism", masa gelap yang pernah dialami banyak negara, seperti peperangan dan genosida.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi 2021: di Bali Layanan ATM Nonaktif Mulai Hari Ini, Siapkan Uang Tunai

Sejarah gelap dari suatu tempat yang terjadi di masa lalu bisa dikemas jadi cerita dan pengalaman unik yang menarik untuk ditelusuri, tentunya tanpa meninggalkan edukasi mengenai cerita moral di baliknya ketika disuguhkan kepada turis.

Masyarakat di Indonesia yang menyukai hal-hal berbau mistis membuat wisata jenis ini berpeluang untuk digandrungi orang-orang yang rasa ingin tahunya tergelitik.

"Apalagi budaya nenek moyang kita animisme dan dinamisme juga sangat mistis," ujar dia.

Ada banyak tempat yang berpotensi diangkat sebagai tujuan wisata hantu, yakni daerah-daerah yang punya pengalaman gelap di masa lampau, atau kawasan yang bisa dikaitkan dengan budaya serta hal-hal mistis. Diaz berpendapat, hampir semua tempat di Indonesia pasti punya cerita yang terkait dengan hal-hal tersebut.

"Misalnya Alas Purwo, Pelabuhan Ratu, Trunyan, Laut Selatan, Toraja," katanya.

Baca Juga: Bajigur Bandung, Minuman Khas yang Manis, Gurih, dan Menghangatkan

Kendati demikian, dia mengatakan para ahli menyarankan untuk berhati-hati dalam mengembangkan tujuan wisata minat khusus ini agar tidak menjadi bumerang bagi daerah tersebut. Jangan sampai hal ini membuat orang-orang justru ogah mendatangi kawasan tersebut.

"Karena dasarnya setiap destinasi pasti ingin dikenal sebagai destinasi yang tumbuh, dinamis dan optimistis."

Chief Operating Officer Atourin, Reza Permadi Halim, berpendapat wisata mistis menarik untuk diangkat meski tema ini lebih menarik bila dieksplorasi langsung ke lokasi, bukan lewat tur virtual. Senada dengan pernyataan Diaz, latar belakang dan cerita-cerita yang membuat bulu kuduk meremang tidak cukup dalam mengembangkan wisata jenis ini.

Baca Juga: Bajigur Bandung, Minuman Khas yang Manis, Gurih, dan Menghangatkan

"Pengetahuan atau sejarah kelamnya juga harus ditonjolkan," kata Reza, menambahkan tempat yang lekat dengan mitos-mitos juga berpotensi jadi tujuan wisata.

Hal lain yang harus dipikirkan adalah soal keselamatan peserta di lokasi. Penyelenggara harus memastikan keamanan seluruh peserta yang mengikuti tur tersebut. Beberapa waktu lalu, ada tur mistis di Jakarta yang salah satu tempatnya adalah perlintasan kereta dari Tragedi Bintaro 1987. Peserta nyaris celaka karena berada di sana ketika kereta masih melintas.

Ken Dea Wardani, pegiat wisata yang aktif berbagi pengalaman di Instagram, berpendapat wisata mistis memang menarik. Dia menuturkan, di luar negeri pun ada beberapa tempat yang mengundang rasa ingin tahu pelancong karena terkenal lewat tur horor.

"Tapi sepertinya cukup tur saja, enggak perlu uji nyali." ***

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah