DESKJABAR - Hari Raya Idul Adha 2022 identik dengan berlimpahnya kuliner berbahan daging merah seperti daging sapi dan kambing, di tengah masyarakat.
Selain enak, kuliner daging kambing dan sapi memiliki manfaat bagi tubuh manusia, sepanjang tidak berlebihan mengonsumsinya.
Healthline dalam artikelnya yang berjudul “Does Red Meat Have Health Benefits? A Look at the Science”, menyebutkan bahwa protein dalam daging sapi adalah protein komplet.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Daging, Ini Jenis Daging yang Perlu Anda Waspadai
Protein komplet dalam daging sapi berarti daging tersebut mengandung semua asam amino esensial yang harus diperoleh manusia dari makanannya.
Tubuh manusia menggunakan protein untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot serta jaringan sel.
Namun, selain fakta itu, daging merah juga memiliki efek lain kepada tubuh manusia jika dikonsumsi secara berlebihan.
Walaupun efek daging merah pada kesehatan manusia telah banyak dipelajari, Healthline menyebutkan bahwa sebagian besar studi itu adalah pengamatan atau observasional.
Baca Juga: Glamping, Tren Wisata Berkemah Bersama Keluarga, di Kawasan Bandung Raya Juga Ada, Cek 3 Lokasi Ini
Sebagai contoh, studi observasional mungkin menemukan bahwa orang yang makan banyak daging merah memiliki hasil kesehatan yang lebih buruk.
Namun, kelompok orang yang diamati tersebut memiliki kemungkinan lebih sering merokok, sering minum alkohol, atau terlibat dalam perilaku lain yang berkontribusi pada efek kesehatan tersebut dibandingkan dengan mereka yang tidak makan daging merah.
Healthline menyatakan dalam penelitian tersebut, para peneliti tidak mungkin mengontrol semua faktor tersebut dan menentukan apakah daging merah merupakan "penyebab" dari hasil kesehatan apa pun.
Keterbatasan itu penting untuk diingat ketika meninjau penelitian serupa.
Tidak berdampak buruk
Satu tinjauan studi terkontrol (yang lebih berkualitas dibanding studi observasional) menyimpulkan bahwa makan setengah porsi (1,25 ons atau 35,43 gram) atau lebih daging merah setiap hari tidak berdampak buruk terhadap faktor risiko penyakit jantung, seperti lipid darah dan tingkat tekanan darah.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa konsumsi daging merah yang tidak mengalami pemrosesan (misalnya dijadikan sosis atau hotdog), tidak berisiko menyebabkan kanker.
Yang menjadi masalah adalah jika memasak daging pada suhu atau panas yang tinggi, atau memanggang hingga agak gosong, yang dapat membuat senyawa yang menyebabkan kanker (karsinogenik).
Intinya, konsumsi daging merah lebih aman dibandingkan dengan daging olahan seperti sosis atau hotdog karena alasan kandungan kadar garam yang tinggi dan bahan pengawet lain.***