DESKJABAR- Jumlah kasus Omicron di Indonesia menurut data terakhir Jumat 11 Februari 2022 jumlahnya cukup signifikan terus mengalami peningkatan.
Kasus Omicron di Indonesia pun terus mendapat perhatian pemerintah hingga akhirnya meningkatkan level 3 untuk kota kota di Jawa terkait peningkatan jumlah kasus Omicron di Indonesia.
Untuk itu perlu dipahami ciri ciri orang terkena Omicron dan gejala Omicron pada anak sehingga kita bisa segera antisipasi dan terhindar karena saat ini kasus Omicron di Indonesia bertambah.
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Jumat 11 Februari 2022, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 312.808 kasus, bertambah 24.622 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Masih menurut data Satgas Covid-19, ada tambahan 40.489 kasus baru Covid-19 pada Jumat. Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.708.043 kasus positif Corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 bertambah 15.767 orang sehingga menjadi sebanyak 4.250.277 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 100 orang menjadi sebanyak 144.958 orang.
Pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Pemerintah minta 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas terus dilakukan.
Banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35%.
Memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Ciri-ciri selanjutnya dari varian omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur. Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi.
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
Baca Juga: MOTO GP Mandalika 2022, Inilah Jadwal Moto GP Mandalika 2022 dan CUACA MANDALIKA HARI INI
Total pasien yang sudah terkonfirmasi Omikron sampai tanggal 26 Januari 2022 berjumlah 1.988. Dari jumlah itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang.
Total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien dengan rincian pasien asimtomatik 461, gejala jaringan 334 pasien, dan gejala sedang dan berat 59 pasien.
“Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah pasien yang 59 itu. Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen,” ucap Menkes Budi.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.
Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.
Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.
“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbid nya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” tuturnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 5 Weton Kebal Sihir, Santet, Pelet, Ternyata Memiliki Sifat Ini
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Ini Gejala khusus yang harus diwaspadai
1. sakit kepala paling umum
2. penderita akan mengalami gejala lainnya demam seperti flu hidung tersumbat
gejala batuk kering
3. hilangnya hilang penciuman
4. nyeri otot gatal dan sakit tenggorokan
Waktu inkubasi cepat tiga hari, inkubasi lebih 6 hari. Anak anak lebih rentan tertular dengan gejala ringan.***