Petani Tebu di Jawa Barat, Peroleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Asal Korea

- 17 Mei 2024, 16:59 WIB
Kalangan petani tebu mitra PT PG Rajawali II di Jawa Barat, memperoleh dukungan kredit usaha rakyat (KUR) dari bank asal Korea.
Kalangan petani tebu mitra PT PG Rajawali II di Jawa Barat, memperoleh dukungan kredit usaha rakyat (KUR) dari bank asal Korea. /Instagram @pt_rajawali2

DESKJABAR – Kalangan petani tebu mitra PT PG Rajawali II di Jawa Barat, memperoleh dukungan kredit usaha rakyat (KUR) dari bank asal Korea. Diketahui, di Jawa Barat terdapat lima kabupaten terdapat petani perkebunan tebu, dengan terdapat tiga pabrik gula aktif.

Usaha perkebunan tebu rakyat di Jawa Barat, terdapat di Cirebon, Majalengka, Indramayu, Sumedang, dan Kuningan. Sedangkan pabrik gula aktif di Jawa Barat, adalah PG Tersana Baru dan PG Sindanglaut di Cirebon (pasokan dari tebu rakyat), serta PG Jatitujuh di Majalengka (pasokan dari HGU).

Pada Jumat, 17 Mei 2024, suasana usaha perkebunan tebu baik usaha petani maupun skala perkebunan di Jawa Barat menjelang musim tebang tebu. Sedangkan pabrik gula bersiap memasuki musim giling tebu 2024, dimana hal serupa juga terjadi pada banyak wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Musim Tebang Tebu 2024 di Majalengka Terancam Hama Tikus yang Menggila

Latar belakang

Bertempat di Kedutaan Besar Republik Korea di Jakarta, telah dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara PT PG Rajawali II, KB Bank (anak perusahaan KB Kookmin Bank) dan PT Mata Langit, sebuah perusahaan produksi data pertanian berbasis satelit dari Korea Selatan.

KB Bank dan PT Mata Langit mempercayai PT PG Rajawali II untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Untuk Petani Tebu yang bermitra dengan PT PG Rajawali II. Dalam hal ini PT PG Rajawali II menjadi avalis bagi para petani tebu.

KB Bank dan PT Mata Langit bertujuan ikut berperan pada "Berkontribusi Pada Peningkatan Produksi"

Berdasarkan perjanjian tersebut, Bank KB akan memberikan pembiayaan berbunga rendah kepada 5.000 petani tebu mitra, dengan luas lahan sekitar 180 hektar.

Selain itu, PT Mata Langit akan menggunakan teknologi satelit untuk mengumpulkan berbagai informasi cuaca dan menyediakan berbagai data seperti waktu input pupuk ke perkebunan tebu.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @pt_rajawali2


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah