Bank BRI Dukung Kredit Usaha Perikanan Budidaya Nila Salin oleh UMKM

- 3 Februari 2024, 10:45 WIB
Direktur Utama Bank BRI, Suharso dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, ketika meninjau modeling budidaya nila salin di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 2 Februari 2024.
Direktur Utama Bank BRI, Suharso dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, ketika meninjau modeling budidaya nila salin di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 2 Februari 2024. /Kementerian Kelautan dan Perikanan

DESKJABAR – Bank Rakyat Indonesia alias BRI menyatakan dukungan kredit permodalan bagi usaha perikanan nila salin di Pulau Jawa. Dukungan kredit ini ditujukan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggeluti usaha budidaya nila salin dengan memperhitungkan potensi pasar.

Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjajaki pengembangan usaha budidaya nila salin (ikan nila jenis bisa hidup di air asin) pada sekitar 78.000 hektar tambak yang mangkrak di utara pantai utara Pulau Jawa.

Usaha perikanan budidaya ikan nila jenis salin, dijadikan solusi pemberdayaan sejumlah tambak mangkrak di pantura Pulau Jawa. Pasarnya, diyakini sangat bagus, sehingga Bank BRI berani memberikan kredit bagi masyarakat yang membudidayakan ikan tersebut.

Baca Juga: 78 Ribu Ha Tambak Mangkrak di Pantura Jawa, Potensial Jadi Usaha Budidaya Nila Salin

Hitungan usaha

Direktur Utama Bank BRI, Suharso ikut hadir bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, ketika meninjau modeling budidaya nila salin berbasis kawasan seluas 80 hektare di Balai Layanan Umum Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, pada Jumat, 2 Februari 2024.

Pada peninjauan itu, Suharso memperoleh gambaran informasi dari Saktu Wahyu Trenggono soal gambaran pasar dan produksi ikan nila salin. Ini membuat Suharso menjadi tertarik, Bank BRI dapat memberikan dukungan kredit bagi modal usaha budidaya ikan nila jenis salin.

Disebutkan Suharso, ia melihat dari modeling 80 hektare dengan  1 siklus delapan bulan, net profitnya Rp 38 miliar. Sehingga, setelah dihitung-hitung sebanyak 3-4 siklus saja, sudah balik modal.

"Ini nanti modeling jika sudah selesai, cocok pelakunya adalah pembudidaya, dan itu cocok untuk BRI. Sebab, BRI kan fokusnya ke UMKM,” ujar Direktur Utama BRI, Suharso, melalui siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat, 2 Februari 2024.

 Baca Juga: Pasarnya Bagus, Budidaya Ikan Nila Salin Potensi Bisnis di Pantura Jawa Barat

Komentar masyarakat

Modeling perikanan budidaya nila salin  dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagai percontohan pemberdayaan tambak udang yang mangkrak menjadi usaha ikan nila salin.

Tampaknya, usaha budidaya ikan nila salin langsung banyak peminat,. Namun, cukup banyak juga masyarakat yang masih mempertanyakan harga jualnya nanti, dengan hitungan untung rugi modal dan hasil usaha.

Pada Instagram @kkpgoid, Jumat, 2 Februari 2024, muncul banyak komentar soal budidaya ikan nila saling untuk pemberdayaan pada tambak udang yang mangkrak, misalnya :

@kang_kacung, Di daerah kami banyak tambak nganggur dan kurang terawat,,bisa join program serupa min?

@laut_dalaam, Kalau mau bagus produksi tolong lah pemerintah harga pakan bagus tolong di tekan agar lebih murah biar biaya produksi lebih terjangkau biar masyarakat juga bisa ikut budidYa

@nurma_fu, Semakin banyak kapasitas jumlah panen, namun kondisi daya beli masyarakat melemah menyebabkan harga turun, dan petani ikan skala mikro gulung tikar...????????

@ ricoisk_, yap betul.. tingkat kan daya jual, stabilkan hrga ikan dan hrga pakan. Produksi panen ikan akan meningkat dengan sendirinya

@hadiprakosae, nah ngerinya mau ikut berbisnis tapi gak bisa mensatabilkan harga ????, yang hancur petani kecil" an

Dan lain-lain. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: KKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x