Bisnis Karet Alam Pasarnya Bangkit, Indonesia Harus Mampu Mengatasi Kondisi Ini di Perkebunan

- 8 Agustus 2023, 11:22 WIB
Produksi karet alam di PT Bina Mitra Agro,  dari perkebunan di Malangbong, Garut.
Produksi karet alam di PT Bina Mitra Agro, dari perkebunan di Malangbong, Garut. /dok Acep Munandar

 

Gambaran demikian, mengindikasikan Indonesia belum mampu menangkap peluang bangkitnya pasar karet dunia. Tetapi ANRPC menyebutkan, bahwa Indonesia dan Thailand termasuk mengalami kontraksi pertumbuhan permintaan karet alam dari konsumen.

Pada sisi lain, Gapkindo menginformasikan bahwa ada 45 crumb rubber di Indonesia tutup selama enam tahun terakhir. Penyebabnya, karena pasokan karet alam dari petani karet terus menurun, diduga petani karet terdampak lesunya harga jual karet alam.

Baca Juga: PTPN VIII Genjot Produktivitas Usaha Perkebunan Karet di Jawa Barat

Namun ada juga kabar terbaru dari Gapkindo, di Kamboja, investasi bisnis karet alam malah tumbuh. Misalnya di Kampong Thom, Kamboka, sebuah pabrik karet berkapasitas 6.400 ton kering per tahun diresmikan pada awal akhir Juli 2023. Ini menunjukan, bahwa bisnis karet alam sebenarnya bangkit.

“Kayanya yang susah cuma di Indonesia yah.....Mungkin harga pokoknya kemahalan atau karena gak efisien,” ujar Irwan G Subrata.

Ia mencontohkan, di Jawa Barat, bukan hanya masalah harga jual yang rendah. Ada kemungkinan karena harga pokok nya yang belum bisa lebih rendah, sehingga berpengarih kepada masalah efisiensi atau produktivitas.

 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x