DESKJABAR – Kondisi cuaca ekstrem yang melanda saat kemarau 2023 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat selama beberapa hari terakhir, beresiko membuat banyak tanaman pertanian dan perkebunan terpengaruh. Tetapi perkebunan teh PTPN VIII Kebun Malabar mampu mengatasi ketika terjadi suhu sangat dingin pada kondisi cuaca ekstrem.
Diantara para pelaku usaha perkebunan teh, cuaca dingin ketika kemarau ekstrem terjadi, diketahui biasanya munculkan dampak frost bagi tanaman-tanaman teh. Produksi pucuk terpengaruh menjadi menurun, ditambah siklus bahwa ketika kemarau produksi pucuk memang turun.
Adalah teknis dilakukan PTPN VIII Kebun Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, melakukan upaya agar produksi pucuk di perkebunan tetap baik sesuai kondisinya selama kemarau ekstrem. Dengan cara dilakukan, areal perkebunan teh Malabar menjadi belum terdampak frost.
Baca Juga: Teh Buatan Indonesia Perangi Produk Impor, untuk Selamatkan Perkebunan Teh dan Lingkungan
Teknis dilakukan
Manajer Kebun Malabar PTPN VIII, Wawan Purnawarman, yang dikonfirmasi DeskJabar, Jumat, 21 Juli 2023 menunjukan bahwa pihak kebun terus melakukan cara penyiraman dan melakukan titik-titik api unggun. “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada frost,” ujarnya.
Disebutkan, produksi agak turun karena memang pertumbuhan melambat karena air tidak optimal selama kemarau ekstrem. Tetapi dengan cara pembuatan titik-titik api unggun pada malam hari membuat suhu mikro sekitarnya menjadi seimbang saat dingin ekstrem terhadap tanaman teh.