Network
Disebugkan, di Filipina, masyarakat petani setempat banyak dari kalangan muda dengan pengggunaan alat mesin pertanian. Yang dibutuhkan di Filipina disesuaikan kondisi negara mereka, adalah produk-produk UMKM, karena lebih efisien disesuaikan kondisi lahan pertanian.
Menurut Martin Hutabarat, Filipina memiliki inflasi cukup terkontrol. Neraca perdagangan dengan Filipina sangat prospektif dengan Indonesia. Berkaca tahun 2018-2022, Indonesia selalu surplus, dibandingkan Amerika dan India yang turun pada perdagangan dengan Filipina.
“Produk-produk UMKM asal Indonesia tampak sangat potensial pasarnya di Filipina. Ini peluang pula bagi UMUM alat mesin pertanian asal Indonesia, yang bisa dimanfaatkan bagi usaha krearif bidang pertanian,” kata Martin Hutabarat.
Baca Juga: Peluang Usaha Saat Kemarau, Inilah Komoditas Pertanian yang Cepat Panen dan Harga Bagus
Yang menarik dalam pembangunan pertanian di Filipina, menurut Martin Hutabarat, di negara tersebut terus meningkat penggunaan alat mesin pertanian. Produk-produk paling diminati di Filipina, adalah buatan UMKM, dimana buatan Indonesia disukai, dibandingkan buatan Taiwan atau Cina.
Disebutkan, alat mesin pertanian buatan UMKM asal Indonesia diketahui masih sedikit di Filipina, namun melihat contoh yang sudah masuk, peminatnya sangat banyak. “Ini menjadi peluang bagi UMKM alat mesin pertanian asal Indonesia untuk mengisi minat masyarakat pertanian di Filipina,” ujarnya.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Balai Mekanisasi Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di Bojong Picung, Cianjur, Jujun Suparna mengatakan, bahwa di Jawa Barat memang sangat potensial berkembang produksi dan bisnis UMKM alat mesin pertanian.
Jujun Suparna mencontohkan, adalah Kabupaten Bandung yang dikenal sebagai sentra produksi UMKM alat mesin pertanian di Jawa Barat. Masyarakat setempat cenderung minat inovasi terhadap aneka kebutuhan pertanian, sehingga mampu memacu pertumbuhan penggunaan alat mesin pertanian.
