Disebutkan, cara pemberikan pakan yang tepat itu adalah :
- Memberi pakan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore dengan porsi 80 persen.
- Penggunaan probiotik, dapat dicampurkan kepada pakan untuk membantu kelangsungan proses fermentasi pada pakan sebelum diberikan kepada ikan.
- Mengamati karakteristik ikan lele, dimana memiliki karakteristik nokturnal (tidur siang hari dan aktif bergerak malam hari untuk mencari makan). Sehingga perlu dibiasakan diberi pakan pagi atau siang hari.
Baca Juga: Pilgub Jabar 2024, Adakah Calon yang Serius Melindungi Pertanian Jawa Barat ?
Secara teori, ketika ikan lele sedang waktunya senang tidur, ketika diberi pakan akan menjadi cepat gemuk. Inilah yang membuat ikan lele menjadi cepat besar, sehingga untuk budidaya menjadi cepat dipanen lalu dijual.
Gambaran cara pemberian pakan ikan lele secara tepat dan efisien itu, ditujukan pula memberitahu masyarakat yang belakangan ini marak budidaya lele dalam ember. Biasanya, pengenalan budidaya ikan dalam ember, termasuk lele, diperkenalkan kepada lingkungan RW.
Karena diketahui banyak warga yang kurang memperoleh gambaran informasi lengkap cara budidaya ikan dalam ember, menjadikan penanganan kurang tepat. Bahkan, untuk budidaya lele dalam ember menjadi berdampak menimbulkan sangat bau serta banyak yang mati.
Salah satu penyebabnya, adalah cara pemberian pakan yang kurang tepat dan kurang efisien. Pada akhirnya, ikan-ikan lele bersangkutan sulit menjadi besar, dan masyarakat yang membudidayakan menjadi tidak memperoleh manfaat usaha.
Sebagai gambaran, para penggemar makan ikan lele sebenarnya banyak di sejumlah kota. Ini dapat dilihat dari banyaknya penjual pecel lele, walau berjualan menghabiskan trotoar dan memakan bahu jalan, sehingga para pejalan kaki tidak bisa menggunakan haknya. ***